Pesisir Jawa alami abrasi dan subsidensi, Indonesia bangun tanggul US$80 miliar
Wilayah pesisir pantai utara Jawa menghadapi krisis abrasi akibat dampak pemanasan global dan subsidensi tanah. Pemerintah Indonesia telah menganggarkan dana investasi sebesar US$80 miliar untuk pembangunan tanggul raksasa sepanjang 700 km guna melindungi area tersebut. Namun, pakar mengkhawatirkan dampak ekologis dari proses pembangunan tersebut dan berharap dapat membujuk pemerintah untuk mengubah arah dan mengadopsi metode penanggulangan secara bertahap.
Permukaan laut naik tapi tanah turun, pesisir utara Pulau Jawa terancam tenggelam
Puing-puing rumah Desa Semono di pesisir utara Jawa Tengah yang terbenam di tengah laut tampak mengenaskan. Kondisi penurunan tanah sangat parah karena air bawah tanah disedot berlebihan untuk kebutuhan sehari-hari, pertanian dan perikanan. Ditambah lagi dengan naiknya permukaan laut akibat pemanasan global, banyak rumah telah terendam. Warga Kabupaten Demak di area sekitarnya harus naik perahu selama 20 menit baru bisa mencapai dataran untuk membeli barang. Lahan pertanian dan sekolah setempat juga sudah terendam, kehidupan masyarakat sangat terdampak.
Lindungi pesisir utara, bangun tanggul raksasa 700 km berbiaya US$80 miliar
Indonesia telah merencanakan pembangunan tanggul raksasa untuk mencegah abrasi pasang surut sejak 1995, namun masih belum direalisasikan. Pada pertengahan Juni tahun ini, Presiden Prabowo mengumumkan dana sebesar US$80 miliar guna membangun tanggul sepanjang 700 kilometer di pesisir utara Pulau Jawa.
Proyek tanggul raksasa 700 km berdampak pada lingkungan dan ekosistem
Presiden Prabowo menyatakan, akan segera membentuk badan khusus guna
mengawasi proyek ini. Namun, proyek skala besar seperti ini juga berpotensi menimbulkan dampak negatif, mencakup kerusakan pantai, mengganggu sektor perikanan dan ekosistem. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa tanggul hanya merupakan solusi sementara, bahkan berisiko memperburuk abrasi pantai. Pakar juga menekankan bahwa langkah yang lebih efektif adalah mengurangi penyedotan air bawah tanah secara berlebihan dan metode alami dengan menanam bakau. Rencana sekaligus membangun tanggul sepanjang 700 kilometer dinilai terlalu ambisius. Sebelum memulai proyek, pemerintah diharapkan masih bisa dibujuk untuk mengubah arah dan mengatasi masalah secara bertahap.
Jakarta alami subsidensi tanah yang cepat, proyek tanggul pesisir telah dimulai
Dalam rangka memperlambat penurunan tanah di Jakarta, sejak 2014 pemerintah telah memulai proyek peninggian tanggul pesisir, membangun pulau buatan dan sistem laguna guna mengatasi penurunan tanah dan intrusi air laut. Selain itu, juga merencanakan proyek tanggul tertutup sepanjang 32 kilometer di lepas pantai, yang kelak akan menjadi bagian dari tanggul raksasa 700 kilometer di pesisir utara Jawa.
