Obat herbal NRICM101 dapat diberikan berdasarkan resep dokter

Saat ini, Taiwan menerapkan perawatan di rumah bagi pasien corona bergejala ringan. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) menjelaskan bahwa pengobatan dengan obat herbal NRICM101 dapat diberikan kepada pasien bergejala ringan berdasarkan diagnosis berbasis daring oleh rumah sakit daerah atau klinik TCM.
NRICM101 efektif menyembuhkan penyakit Covid-19
Asosiasi Pengobatan Tradisional Tiongkok mengungkapkan bahwa obat NRICM101 adalah obat resep dokter yang hanya bisa diberikan setelah diagnosis berbasis daring oleh rumah sakit terkait atau klinik Traditional Chinese Medicine (TCM), yang kemudian diwakilkan kepada kerabat untuk mengambil obat ke klinik TCM atau dikirim langsung ke alamat pasien. Obat herbal ini menggunakan 10 jenis bahan obat umum seperti mint, huang ling, daun murbei, mint ikan dan akar isatis. Di antaranya, akar isatis dapat meredakan gejala demam, peradangan, kerusakan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus dan mencegah replikasi virus sehingga efektif dalam menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus corona.
Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional Tiongkok, Ko Fu-yang mengatakan, “Gejala mungkin seperti flu biasa dan batuk-batuk, berupa gejala saluran penapasan atas, termasuk hidung berair dan sakit tenggorokan sangat cocok dirawat dengan NRICM101.”
Perawatan 10 hari NRICM101 tersedia di lebih dari 1.000 klinik TCM
Saat ini, selain di rumah sakit besar, lebih dari 1.000 klinik TCM di seluruh Taiwan dapat melakukan diagnosis berbasis daring dan membuka resep obat NRICM101 dengan subsidi pemerintah. Satu kali perawatan membutuhkan waktu 10 hari.
CMU kembangkan formula obat anti virus corona
Di sisi lain, China Medical University (CMU) juga mengumumkan formula obat anti virus corona, yang menurut tes laboratorium terbukti efektif memblokir pengikatan virus ke reseptor tubuh manusia, sehingga virus tidak bisa masuk ke sel tubuh dan bertahan hidup. Formula ini dipercaya bisa menurunkan penularan Omicron sebanyak 70-80%, dan telah disetujui oleh Lembaga Percobaan Manusia untuk melakukan uji klinis pada relawan.
Editor: Shantina Sekar