Kebijakan pembelian masker pengaruhi PMA rumah tangga

發布時間:
更新時間:

Epidemi merebak, keluar masuk rumah sakit harus mengenakan masker. Pekerja migran rumah tangga dan perawat sangat membutuhkan masker untuk perlindungan.
Kartu askes 20% PMA rumah tangga dipegang oleh majikan
Namun per tanggal 6 Februari, pembelian masker akan merujuk pada data individual. Organisasi pekerja migran sangat khawatir, karena kartu askes banyak yang dipegang oleh majikan, sehingga tidak dapat beli masker sendiri. Data statistik 2019 dari The Garden of Hope Foundation, menunjukkan bahwa 20% PMA rumah tangga tidak memegang kartu askesnya sendiri, termasuk kartu ARC atau paspor.
Kepala Serve the People Association-SPA,Taoyuan Sherry Wang mengatakan, “Para pekerja migran tidak bisa mendapatkan Paspor atau kartu ARC, mungkin karena majikan disarankan agensi, atau memiliki pemikiran sendiri yang salah, menyimpan paspor dan kartu ARC PMA-nya.”
Warga asing tak ber-askes menjadi celah kebocoran wabah
Ormas PMA menjelaskan masih ada PMA yang direkrut di luar negeri atau tengah berlayar di samudra, tidak termasuk dalam UU Ketenagakerjaan dan tidak memiliki askes. Terkait PMA umum, saat pergantian majikan, memiliki waktu jeda kosong tidak ber-askes selama 60 hari.
MOL: PMA bisa gunakan kartu ARC atau paspor beli masker
Pihak MOL menjawab, akan utamakan penunjukkan kartu askes saat beli masker. Jika tidak ada, maka bisa menggunakan kartu ARC atau paspor.
Kepala Workforce Development Agency Shiue Jain-jong mengatakan, “Untuk hal ini pihak MOHW telah menyetujuinya, dapat menggunakan kartu ARC atau paspor untuk beli masker. Tentu jika surat dokumen milik PMA dipegang oleh majikan, maka bisa mengadukannya ke nomor telepon 1955.”
Pencegahan epidemi tak pandang latar belakang warga negara
Namun ada pihak ormas PMA menyebutkan saat pertama kali datang ke Taiwan dan proses pengajuan kartu ARC, hanya memiliki kartu menetap sementara. Jika sosialisasi lintas instansi tidak dilakukan dengan baik, maka ada kemungkinan pihak apotek menolak menjual masker kepada PMA. Ditegaskan kembali bahwa penyebaran virus “Tidak memandang apakah Anda memiliki dokumen atau tidak.” Program pencegahan epidemi, seharusnya tidak membedakan latar belakang warga negara, jika tidak maka berkemungkinan menjadi celah kebocoran tugas pencegahan.
Editor: Tony Thamsir