Cheng Cheng-chien dari KMT dituduh menggerakkan PMA ke Ketagalan Blvd.

Partai KMT menggelar unjuk rasa di Ketagalan Blvd. kemarin lusa, namun diduga menggerakkan PMA untuk turun ke jalan, sehingga memicu kontroversi. Anggota parlemen KMT mengklarifikasi bahwa semua peserta adalah pasangan asing dan imigran generasi kedua. Pihaknya membantah telah menggerakkan PMA untuk berpartisipasi. Namun, Kementerian Ketenagakerjaan dan Ditjen Imigrasi telah meluncurkan penyelidikan. Sementara itu, beberapa imigran baru memprotes dan menuduh Partai DPP melakukan diskriminasi.
Identitas peserta aksi demonstrasi 426 yang tidak fasih Mandarin dipertanyakan
Ketika wartawan hendak mewawancarai peserta aksi demonstrasi 426 di Ketagalan Boulevard yang mengenakan topi bertuliskan nama legislator Partai Kuomintang, Cheng Cheng-chien, mereka tampak tidak memahami bahasa Mandarin. Setelah diterjemahkan oleh seorang warga yang diduga menggunakan bahasa Vietnam, barulah ia menjawab dalam bahasa Mandarin bahwa ada seorang kakak yang membawa mereka ke lokasi. Seorang akademisi menduga bahwa Cheng Cheng-chien menggerakan PMA dan berencana melaporkannya ke kejaksaan.
==Lin Chih-chieh // Profesor Fakultas Hukum NCTU==
Mobilisasi warga negara asing untuk ikut serta dalam kampanye pemakzulan
Parade dan kegiatan terkait melanggar UU Pemilu dan Pemakzulan
Imigran baru yang berpartisipasi menuju Kantor DPP Hsinchu, protes diskriminasi
Menanggapi tuduhan penggerakan PMA, imigran baru peserta aksi unjuk rasa 426 mendatangi kantor Partai Progresif Demokratik (DPP) Hsinchu untuk memprotes diskriminasi, menuntut permintaan maaf dan pencabutan tuduhan. Kantor Cheng Cheng-chien dan KMT Hsinchu membantah mobilisasi, menegaskan peserta adalah pasangan asing ber-KTP Taiwan dan generasi kedua imigran baru yang hadir secara sukarela.
==Li Jiang-horng // Wakil Menteri Ketenagakerjaan==
UU Layanan Ketenagakerjaan secara jelas mengatur
Pekerja migran yang datang bekerja di Taiwan
Harus mengajukan izin kerja dan tidak boleh melakukan pekerjaan
Yang tidak disetujui oleh Kementerian Ketenagakerjaan
PMA dilarang bekerja di luar izin, MOL akan melakukan penyelidikan
Menanggapi tuduhan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) menegaskan bahwa pemberi kerja dilarang menugaskan PMA di luar cakupan yang diizinkan sesuai UU Layananan Ketenagakerjaan. Pelanggar dapat dikenakan denda hingga NT$150.000 dan izin merekrut PMA-nya dapat dicabut. MOL juga akan bekerja sama dengan Ditjen Imigrasi untuk penyelidikan lebih lanjut.