Kasus mutilasi beruntun di Kaohsiung, polisi kembali temukan 4 potongan jasad

Kasus pembunuhan dengan cara mutilasi terjadi pada minggu lalu. Tersangka dipastikan telah menghabisi nyawa tiga wanita berusia tujuh puluhan tahun secara berturut-turut, salah satunya adalah saudara iparnya. Polisi melakukan pencarian di Sungai Qianzhen selama beberapa hari dan kemarin menemukan kembali empat bongkahan tubuh lainnya, termasuk telapak tangan dan kaki. Sebagian besarnya telah dicocokkan dengan salah satu korban wanita.
Pencarian sisa-sisa potongan jasad kasus mutilasi beruntun di Kaohsiung memasuki hari keempat. Polisi dan petugas damkar melakukan pencarian pada Sungai Qianzhen ke arah Pelabuhan Kaohsiung dan Dermaga No.25 dan No.26, dan menemukan 4 potongan jenazah termasuk telapak tangan kiri dan kaki kanan.
Sempat beredar isu korban ke-4, polisi konfirmasi pihak yang terkait aman
Sempat beredar kabar bahwa tersangka Chang juga mengincar sasaran keempat. Polisi membenarkan dan menyebut yang bersangkutan dipastikan aman. Berhubung tersangka membantah semua kejahatannya sejak ditangkap, kepala kantor polisi melakukan interogasi langsung, namun malah dibentak tersangka.
==Lin Yan-tian // Kepala Kantor Polisi Kota Kaohsiung==
Meskipun dia menyangkal (kejahatannya)
Dia tetap tidak bisa lepas dari bukti kuat
Sebagian potongan jasad dikonfirmasi milik Ibu Chao Lin dan Ibu Chang
Sejauh ini, sebagian besar potongan jenazah dinyatakan milik wanita ketiga bermarga Chao Lin dan satu potongan dada milik ibu Chang pada kasus kedua. Sementara untuk kasus pertama pada kakak iparnya masih belum ditemukan. Polisi mengatakan tersangka sangat licik dan masih belum mengakui kejahatannya.
==Hsieh Sung-shan // Ahli Forensik==
Untungnya dalam kasus ini
Ada videonya (kamera pengawas)
Dan ditemukan organ tubuh
Pada dasarnya, korban sudah tidak selamat
Dalam ruangan juga ditemukan noda darah
Sebagian jasad mungkin dibuang bersama sampah, polisi periksa insinerasi Renwu
Polisi menduga tersangka mungkin juga membuang sebagian jasad bersama sampah sehingga melakukan penyelidikan di tempat insinerasi sampah Renwu. Pakar menyebutkan bahwa selang waktu kasus pertama sudah terlalu lama sehingga sulit untuk mengumpulkan bukti dan mungkin memengaruhi penuntutan dan hasil vonis jika tidak ditemukan. Polisi akan memperluas penyelidikan dan berencana menggali tangki septik untuk menemukan lebih banyak bukti.