Siklon tropis timbulkan bencana tragis, korban tewas Sumatra capai seribuan orang

Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh siklon tropis menyebabkan kerusakan parah di Sumatra, Indonesia. Jumlah korban telah tewas mendekati 1.000 orang dan biaya rekonstruksi diperkirakan mencapai hampir NT$100 miliar. Di Aceh, salah satu dari tiga provinsi yang terdampak paling parah, empat gajah tunggang yang awalnya digunakan untuk wisata, kini dipakai untuk membantu membersihkan jalanan yang rusak.

Diterpa longsor dan banjir, korban bencana benahi kampung halamannya

Indonesia tengah diterpa musim hujan, ditambah dengan siklon tropis dahsyat, banjir dan longsor melanda tiga provinsi di Sumatra. Statistik menunjukkan, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 950 orang, 274 lainnya tidak diketahui keberadannya. Ada warga bergegas ke sungai untuk mencuci pakaian kotor dan berlumpur mereka, sementara yang lainnya menata sejumlah dokumen penting di atas jendela mobil untuk dikeringkan. Beberapa di antaranya sudah koyak, pemiliknya pun berlinang air mata.

Gajah tunggang di Provinsi Aceh membantu membersihkan jalanan rusak

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, biaya rekonstruksi untuk tiga provinsi yang terdampak di Sumatra mencapai total Rp.51,81 triliun, sekitar NT$96,9 miliar. Selain itu, empat gajah yang semula dilatih sebagai gajah tunggang bagi wisatawan di Provinsi Aceh selaku salah satu daerah yang paling terimbas parah, telah dialihkan untuk membantu pihak militer membersihkan jalanan rusak.

Otoritas memulai rekonstruksi dan investigasi kasus deforestasi di area bencana

Relawan setempat menyiapkan makanan hangat di tempat penampungan sementara bagi para korban bencana, sementara pejabat Indonesia mengatakan, proyek rekonstruksi akan dimulai sesegera mungkin di sebagian daerah yang laju pemulihannya relatif lebih baik. Selain itu, otoritas sedang menyelidiki kasus deforestasi di dekat area yang dilanda banjir.