Trump berikan jawaban bulat: Batas waktu terakhir negosiasi tarif adalah 9 Juli

Batas akhir 90 hari pengenaan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump akan berakhir pada 9 Juli. Negara-negara yang gagal mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS akan menerima surat pemberitahuan tarif penalti. Sementara itu, menurut laporan Bloomberg, AS telah hampir mencapai kesepakatan dengan beberapa negara, termasuk Taiwan dan Indonesia.
Dalam wawancara khusus terbaru dengan media Fox News, Trump memberikan jawaban bulat kepada negara-negara di seluruh dunia yang menunggu untuk melakukan negosiasi tarif dengan AS bahwa 9 Juli adalah batas waktu terakhir.
==Donald Trump // Presiden AS==
Kita dapat menilai bagaimana sebuah negara memperlakukan kita
Secara baik terhadap kita? Atau tidak baik terhadap kita?
Ada sebagian negara yang kita tidak pedulikan sama sekali
Kita akan langsung memberikan sebuah angka yang sangat tinggi
Pemberitahuan tarif penalti dikirim kepada negara yang belum capai kesepakatan
Trump menyampaikan, AS akan melayangkan surat pemberitahuan tarif penalti sebelum 9 Juli bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dengan AS.
==Donald Trump // Presiden AS==
Kita akan melayangkan surat, kemudian mengucapkan selamat
Kami mengizinkan kalian berbelanja di AS
Namun kalian harus membayar tarif sebesar 25%
Atau 35% atau 50% atau 10%
Bloomberg: Taiwan, Indonesia berpeluang capai kesepakatan sebelum batas waktu
Trump menyatakan, ada lebih dari 200 negara yang akan bernegosiasi dengan AS, sehingga mustahil dirampungkan sekaligus. Namun minggu lalu, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick mengatakan bahwa kesepakatan akan dicapai dengan 10 mitra dagang utama dalam waktu dua minggu. Apakah ini termasuk Taiwan? Trump dan tim ekonominya tidak mengungkapkan rinciannya, hanya mengatakan bahwa India mungkin menyusul Tiongkok untuk menandatangani perjanjian dengan AS. Selain itu, berdasarkan laporan media Bloomberg yag dikutip dari pihak yang mengetahui informasi, AS sangat berpeluang mencapai kesepakatan dengan Taiwan dan Indonesia sebelum batas waktu, sedangkan Vietnam dan Korea Selatan juga dianggap sebagai target potensial.