AS: Perusahaan cangkang Huawei mendapat 2 juta chip AI dari TSMC

Laporan terbaru dari lembaga Think Tank Amerika menunjukkan bahwa Perusahaan Huawei Tiongkok menggunakan strategi perusahaan cangkang untuk mendapatkan lebih dari 2 juta cip AI dari Perusahaan TSMC. Terkait pengumuman TSMC untuk menambah dana investasi di Amerika, Ketua Perusahaan Pegatron, Tong Zi-xian (童子賢) menggunakan contoh proyek investasi Perusahaan Quanta di Tiongkok untuk menepis asumsi terkait eksploitasi terhadap Taiwan.
AS: Perusahaan cangkang Huawei mendapat 2 juta chip AI dari TSMC
TSMC kembali menjadi sorotan. Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Amerika dalam laporan terbarunya mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan sumber yang menunjukkan bahwa Huawei diduga menggunakan perusahaan perantara untuk melakukan pemesanan di TSMC dan berhasil memperoleh lebih dari 2 juta chip AI. Laporan tersebut memperingatkan bahwa AS harus waspada terhadap perusahaan yang masuk dalam daftar putih, tetapi bertindak sebagai perantara Huawei. TSMC masih berada di pusaran konflik perang dagang berkelanjutan antara AS-Tiongkok.
==Tong Zi-xian // Ketua Perusahaan Pegatron==
Apakah menurutmu dengan berpindahnya Quanta ke Shanghai
Dan mendirikan pabrik laptop akan menghancurkan Quanta, tak mungkin kan?
Dari sudut pandang ini, menurutku ini khawatir berlebihan
Catat rekor baru, pemegang saham TSMC capai 1,57 juta, ritel 1,12 juta orang
Meskipun ada pemimpin industri teknologi yang bersikap optimis, pasar tetap bergejolak setelah TSMC mengumumkan peningkatan investasi sebesar US$100 miliar di AS. Investor asing telah melepas 120.000 lot saham TSMC selama 9 hari berturut-turut, namun investor ritel malah berbondong-bondong membeli saham yang dianggap sedang murah. Jumlah total pemegang saham TSMC kini mencapai 1,57 juta, dengan investor ritel hampir menyentuh 1,12 juta, mencatat rekor tertinggi dalam sejarah.
Gugatan 30 karyawan di anak perusahaan AS, TSMC hadapi tantangan budaya
Selain tantangan investasi, TSMC juga menghadapi masalah gugatan 30 karyawan di anak perusahaannya di Amerika Utara pada Agustus tahun lalu. Mereka menuduh adanya diskriminasi terhadap karyawan “non-Asia Timur” yang kini masih berlangsung. Pakar menilai bahwa TSMC masih perlu menghadapi tantangan besar dalam adaptasi budaya dan manajemen di luar negeri, yang bakal menjadi hambatan dalam pendirian pabrik di AS.