Makanan Tahun Baru Imlek yang dipanaskan tidak cukup bisa sebabkan keracunan

Saat tahun baru Imlek, tidak sedikit warga akan membeli lauk atau hidangan beku untuk dipanaskan kembali. Badan Pengawas Obat dan Makanan mengingatkan, lauk tahun baru yang dipanaskan kembali mungkin berisiko mengakibatkan keracunan makanan, sehingga harus menghindari suhu berbahaya antara 7-60°C, karena bakteri berkembang biak paling cepat pada kisaran ini. Jika lauk makanan tidak habis, segera masukkan ke dalam lemari es untuk menghindari risiko terkontaminasi bakteri.
Perhatikan keamanan pangan saat panaskan kembali makanan Tahun Baru Imlek
Buddha melompati tembok, nasi ketan, dan menu Tahun Baru Imlek yang berlimpah dihidangkan, namun kerap kali tidak habis dimakan, dan setelah beberapa hari harus dipanaskan kembali! Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan hilangnya nutrisi, bahkan berisiko terhadap keamanan pangan.
Pendinginan pada 4°C dapat tahan bakteri, jangan mengisi kulkas terlalu penuh
Pakar menyarankan bahwa cara terbaik dalam menyiapkan hidangan Tahun Baru Imlek adalah dengan menyajikan makanan secukupnya, sehingga setiap hidangan dapat habis dimakan dan mengurangi risiko. Namun, jika makanan perlu disimpan, ada beberapa prinsip utama yang harus diikuti untuk menghindari bahaya. Suhu 7 hingga 60 derajat Celsius adalah rentang yang memungkinkan bakteri berkembang biak dengan cepat. Oleh karena itu, sisa makanan harus segera dimasukkan ke dalam lemari es dengan suhu sekitar 4 derajat Celsius untuk memperlambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, disarankan agar lemari es hanya diisi sekitar 60-80 persen kapasitasnya. Jika terlalu penuh, sirkulasi udara akan buruk, menyebabkan suhu meningkat. Juga, sebaiknya hindari makanan dipanaskan ulang berkali-kali.
==Lin Chin-fu // Plt. Direktur Jenderal FDA==
Suhu adalah yang paling penting
Anda harus menghindari membiarkan makanan berada dalam
Rentang suhu 7 hingga 60 derajat Celsius terlalu lama
Asam bongkrek sulit terdeteksi, kurangi makanan fermentasi yang kurang jelas
Pakar juga mengingatkan tentang bahaya racun seperti asam bongkrek, yang tidak berwarna dan tidak berbau, serta sulit dideteksi. Untuk itu, warga perlu menghindari penyimpanan yang tidak tepat atau produk fermentasi yang tidak jelas asal-usulnya. Selain itu, bakteri Bacillus cereus, yang mudah menyebar melalui debu dan serangga, sering mencemari makanan seperti nasi dan makanan pokok lainnya, sehingga warga perlu selalu berhati-hati.
==Yen Tzung-hai // Direktur Pusat Racun Klinis, Chang Gung Memorial Hospital==
Jika terkontaminasi Bacillus cereus
Masa inkubasinya sangat singkat dan penyakit akan muncul cepat
Jika sudah terjangkit, gejalanya akan berupa
Flu perut (gastritis) akut
Sumber keracunan makanan bisa diprediksi berdasarkan gejalanya
Jika terjadi keracunan makanan, gejala muntah biasanya terkait dengan nasi atau produk berbahan tepung, sedangkan diare lebih sering terkait dengan produk daging seperti sosis atau saus daging. Pastikan untuk selalu memeriksa makanan sebelum disantap.