Imigran baru pentaskan wayang kulit di SD Lunbei, raih prestasi dalam perlombaan

Sekolah Dasar Lunbei khusus mengundang imigran baru, yang jumlahnya sekitar 16.000 orang di Kabupaten Yunlin, bersama-sama mempelajari pertunjukan wayang kulit untuk mempromosikan integrasi lebih baik antara para imigran baru dan masyarakat Taiwan. Alhasil, wayang kulit SD ini bahkan memenangkan juara kedua dalam perlombaan wayang kulit nasional bulan lalu.
Plot cerita cerminkan pengalaman pribadi dan kendala yang tak dapat diungkapkan
Imigran baru menggunakan pengalaman pribadi mereka untuk menampilkan pertunjukan wayang kulit. Alur ceritanya adalah mereka tiba di Taiwan dari Vietnam untuk menikah dan menghadapi kendala bahasa, kebiasaan hidup dan masalah dengan mertua. Setiap aspek kehidupan mereka sulit diuraikan lewat kata-kata sehingga membuat mereka gundah gulana.
==Ding Qiao-mei // Anggota tim sandiwara imigran baru Yunxiang==
Diintegrasikan dengan tokoh figur dari Vietnam
Kemudian berhubung saya juga mengajar bahasa ibu di sekolah
Saya pun menggunakan sosok
Anak kecil, guru, kakek, nenek di dalam buku pelajaran
Membuatnya (menjadi wayang kulit) dan membawanya ke sekolah
Juga boleh dimainkan oleh anak-anak kecil
Imigran baru pentaskan wayang kulit di SD Lunbei, raih prestasi dalam perlombaan
Guna membantu guru bahasa imigran baru merancang materi pengajaran, kepala sekolah SD Lunbei secara khusus mengundang warga imigran baru mementaskan wayang kulit. Tak disangka, hanya dalam waktu setengah tahun, mereka berhasil meraih juara kedua dalam lomba pertunjukan wayang kulit nasional.
==Liang Yue-cao // Anggota tim sandiwara imigran baru Yunxiang==
Saya merasa sekarang saya sudah lebih terbiasa hidup di sini
Kalau saya sempat pulang ke rumah orang tua saya di sana
Kadang baru tinggal beberapa hari saja sudah ingin kembali ke sini
Rasanya di sini sudah jadi rumah saya, rumah kedua saya
Imigran baru ekspresikan proses pembauran mereka lewat pertunjukan wayang kulit
Mereka telah menikah di Taiwan selama lebih dari 20 tahun dan kehidupan mereka telah menyatu sepenuhnya dengan Taiwan, namun tetap disebut pengantin asing atau imigran baru, oleh sebab itu mereka ingin memberitahu semua orang melalui wayang kulit bahwa negara asing lambat laun telah menjadi kampung halaman.