Menteri Ekonomi: Berencana bangun pembangkit listrik di Filipina

Taiwan khawatir krisis pasokan listrik ramah lingkungan, Kementerian Perekonomian berencana mendirikan pembangkit listrik di Filipina, dan membawa kembali listrik ramah lingkungan melalui kapal atau kabel bawah laut. Diperkirakan biaya impor listrik ramah lingkungan akan lebih terjangkau dibandingan harga listrik ramah lingkungan yang diproduksi di Taiwan.
Menteri Ekonomi, Kuo Jyh-huei menghadiri resepsi pembentukan Indo-Pacific Strategy Think Tank tanggal 14. Dalam pidatonya, ia mengusulkan ide baru, mengungkapkan ada pihak dari semua lapisan masyarakat di Taiwan khawatir tentang krisis pasokan listrik ramah lingkungan, sehingga tengah bersiap mendirikan pembangkit listrik di Filipina, kemudian membawa hasil produk listrik ramah lingkungan ke Taiwan. Selain itu, ia juga berharap Taiwan dapat berpartisipasi dalam Koridor Ekonomi Luzon, mendorong kerja sama industri di Filipina dan memperkuat ketahanan rantai pasokan regional.
==Kuo Jyh-huei // Menteri Ekonomi==
(Ke depannya) Pembangkit listrik yang dibangun di Filipina ini
Lewat kapal, lewat kabel bawah laut
Akan mencapai target transmisi listrik
Listrik ramah lingkungan yang kita beli
Harganya akan lebih terjangkau dibandingkan listrik yang dihasilkan di Taiwan
==Qiu Da-sheng // Peneliti Urusan Internasional, Institut Penelitian Ekonomi Taiwan (TIER)==
(Filipina) masih memiliki kelebihan demografi pada tingkat tertentu
Ditambah lagi dengan para pekerja asal Filipina
Memiliki kemampuan teknis dan keunggulan berbahasa
Jadi, saya rasa cocok untuk dikembangkan di sini
Perkuat kerja sama internasional, MOEA targetkan Koridor Ekonomi Luzon
Ada pakar menilai, jika zona ekonomi dapat dirancang, memperkuat kerja sama dengan Filipina akan membawa keuntungan, terutama karena banyak perusahaan Taiwan telah lama beroperasi di Teluk Subic, yang merupakan inti dari rencana Koridor Ekonomi Luzon. Kuo menyampaikan, pendirian pabrik di Filipina hanyalah ide awal dan belum ada agenda konkretnya. Koridor Ekonomi Luzon yang diincar Kementerian Ekonomi (MOEA) dibangun bersama oleh Amerika Serikat, Jepang dan Filipina. Jika Taiwan bisa bergabung, diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi, keamanan dan strategi tempur dengan negara sekutu.