PBB: 296 juta warga dunia gunakan narkoba, naik 23% dari tahun 2011

26 Juni adalah Hari Anti Narkoba Internasional. Laporan narkoba global PBB tahun 2023 menunjukkan, ada lebih dari 296 juta orang di dunia yang menggunakan narkoba pada tahun 2021, bertambah 23% dibanding 10 tahun yang lalu. Di sisi lain, Myanmar memusnahkan narkoba bernilai US$ 446 juta untuk menunjukkan tekad berperang dengan narkoba, sementara Thailand meluncurkan program rehabilitasi narkoba yang komprehensif.
Myanmar penghasil meth terbesar, kedua terbesar untuk opium dan heroin
Pejabat Myanmar menekan tombol untuk menghancurkan narkoba yang disita senilai lebih dari US$ 446 juta. Pakar PBB memperingatkan bahwa produksi opium, heroin dan metamfetamin Myanmar, yang umumnya dikenal sebagai meth, telah meningkat dan ekspor dapat meluas ke Asia Selatan dan Tenggara. Selain itu, produksi narkoba juga meningkat setelah kudeta militer lebih dari dua tahun lalu. Myanmar adalah negara penghasil narkoba besar, yang terutama terkait dengan ketidakamanan politik dan ekonomi yang disebabkan oleh konflik bersenjata selama beberapa dekade. Di antaranya, pembuatan dan ekspor meth adalah yang utama di dunia, dan pembuatan opium dan heroin adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Afganistan.
PBB rilis laporan narkoba pada Hari Anti Narkoba Internasional 26 Juni
26 Juni adalah Hari Anti Narkoba Internasional. PBB merilis laporan narkoba dunia 2023, menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba suntik di seluruh dunia tahun 2021 diperkirakan mencapai 13,2 juta, atau 18% lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya; lebih dari 296 juta orang menggunakan narkoba, naik 23% dibandingkan dekade sebelumnya; dan jumlah penyalahgunaan narkoba melonjak menjadi 39,5 juta orang, naik 45% dibandingkan dekade sebelumnya. Hal ini memperingatkan bahwa pasokan obat-obatan terlarang dan jaringan perdagangan narkoba yang semakin fleksibel kian berkembang dan menyebabkan krisis global.
PBB dan organisasi anti-narkoba dukung promosi pencegahan di Thailand
Namun, hanya 1/5 pasien dengan gejala penyakit terkait narkoba yang menerima terapi obat. Kantor PBB untuk kejahatan narkoba meluncurkan sebuah program anti-narkoba menyeluruh di Thailand. Organisasi ini berharap dapat mencegah dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan dan masyarakat, termasuk tes AIDS, dan promosi pencegahan. Selain itu, juga memberikan perlindungan dan kampanye antidiskriminasi bagi mereka yang telah berhasil lepas dari narkoba.