Polisi tangkap PMA ilegal di dalam gereja, dituduh langgar kebebasan beragama
Pastor Peter Nguyen mengeluhkan bahwa tindakan polisi menerobos masuk ke Gereja Katolik Sacred Heart of Jesus di Shulin, New Taipei yang sedang melakukan upacara misa, untuk menangkap PMA tidak berdokumen pada bulan lalu, telah melanggar hak kebebasan beragama. Pada hari ini, pihak polisi memberi tanggapan bahwa PMA yang diinterogasi melarikan diri dan tertangkap di ruang tangga gereja, mereka tidak memasuki ruangan misa.
Polisi menangkap PMA Vietnam kaburan yang berlari masuk ke dalam gereja
Polisi mengejar pria berbaju putih yang berlari masuk ke gereja, setelah sekian upaya, ia akhirnya ditangkap. Ia kemudian dikonfirmasi adalah seorang PMA Vietnam usia 46 tahun yang kehilangan kontak. Namun, tindakan polisi menerobos gereja untuk menangkapnya memicu ketidakpuasan pastur dan kesangsian terhadap pelanggaran kebebasan beragama dan HAM.
==Peter Nguyen // Pastor==
(PMA) kaburan, mereka tidak melanggar hukum kriminal
Membunuh dan sebagainya, jadi tidak perlu menggunakan cara ini
Menerobos masuk ke dalam gereja
Untuk melakukan hal ini (menangkap orang)
Kegaduhan terjadi saat misa, pastor kritik polisi kerap berpatroli di luar gereja
Peristiwa itu terjadi di Gereja Sacred Heard of Jesus, Distrik Shulin, New Taipei. Pastor Peter Nguyen mengatakan bahwa pk. 06:00 sore akhir bulan lalu ketika sedang menjalani misa, ia mendengar suara keras dan baru tahu bahwa polisi melakukan pemeriksaan yang membuat jemaat panik dan mengkritik bahwa polisi biasa berkeliling di luar gereja untuk memeriksa. Situasi serupa setidaknya terjadi 3 kali, sehingga dicurigai bahwa polisi ingin menggunakan ruang misa untuk menangkap oknum tertentu.
==Zhao Jia-hui // Kepala kantor polisi cabang Shulin, Kota New Taipei==
Saat kejadian, petugas kepolisian kami
Tidak masuk ke dalam ruang misa
Juga tidak menimbulkan kepanikan jemaat yang sedang mengikuti misa
Polisi periksa pria mencurigakan dan tidak masuk ke dalam ruang misa
Polisi menanggapi bahwa pada saat itu ada 3 pria mencurigakan di depan bank terdekat. Mereka melarikan diri setelah diinterogasi dan dikejar hingga ke dalam gereja. Namun, mereka tidak memasuki ruang misa selama proses tersebut, sehingga tidak berdampak pada kebebasan beragama dan HAM. Setelah diinterogasi, PMA kaburan bermarga Huang dikirim ke Ditjen Imigrasi untuk ditampung sesuai hukum.