Kawasan komunitas Indonesia di “Jalan Indonesia” Zhongli

發布時間:
更新時間:

Jalan Xinxing yang ada di belakang stasiun Zhongli, seketika menjadi “Jalan Indonesia”, lengkap dengan restoran, warung dan salon, yang menjadi kebutuhan kehidupan komunitas Indonesia setempat.
Peranakan Tionghoa Indonesia Su Mei-li mengatakan, “Total ada 11 toko Indonesia di sini. Di depan ada Toko Indo Bahagia, Toko Indo Cencen. Sementara salon ada di bagian sana. Ingin makan, ingin ke salon, semua ada. Di sini sangat nyaman, memudahkan kita para imigran baru dan juga bagi orang Indonesia lainnya.”
Akses transportasi memudahkan para pengunjung ke toko
Chen Rong-hua yang membuka warung sekaligus restoran Indonesia, adalah keturunan Hakka Indonesia. Ia memilih membuka toko di Jalan Xinxing, karena melihat kenyamanan akses transportasi di sekitar stasiun, memudahkan masyarakat Indonesia untuk berkumpul.
Peranakan Tionghoa Indonesia Chen Rong-hua mengatakan, “(Tamu) mayoritas adalah orang Indonesia, ada keturunan Tionghoa Indonesia, ada pekerja migran. Mereka yang libur di hari Minggu, akan datang ke sini untuk makan.”
Bahasa dan rasa yang selaras, temukan kampung halaman
Di Zhongli banyak pekerja migran dan imigran baru. Di sekeliling stasiun kereta terlihat bagaikan komunitas kumpulan berbagai bangsa. Oleh karena datang lebih pagi, toko Filipina dan Thailand kebanyakan ada di depan stasiun; sedangkan di belakang stasiun diramaikan oleh pekerja migran Indonesia yang jumlahnya lebih banyak beberapa tahun terakhir. Baik pekerja migran yang datang jauh dari negeri lain, atau imigran baru yang menikah ke Taiwan, melalui selera rasa kampung halaman, mereka dapat mengobati rasa rindunya di jalan ini. Melalui sajian khas makanan kampung halaman, bahasa yang dikenalnya, membuat mereka mampu menyambungkan kerinduan hatinya dengan negerinya sendiri.
Editor: Tony Thamsir