Demonstran tuntut keadilan dengan memenuhi HKIA

 

　Gerakan anti ekstradisi Hong Kong semakin memanas. Seorang demonstran wanita mengalami luka di mata bagian kanan akibat tertembak polisi. Demonstran membanjiri Bandara Internasional Hong Kong (HKIA) tanggal 12 yang mengakibatkan pembatalan seluruh penerbangan malam hari.  

 

Penerbangan malam HKIA dibatalkan, kembali normal pk. 06:55

 

　Total 230 penerbangan mengalami pembatalan, termasuk 40 pesawat kargo dan penumpang dari Bandara Taoyuan. Hingga pk. 06:55 pagi baru ada pesawat yang tinggal landas dari HKIA.

 

Kesal terhadap aparat polisi, tim medis gelar aksi mogok kerja

 

　Tindakan polisi memicu amarah warga Hong Kong, termasuk tim medis yang kesal dan menggelar mogok kerja dengan menempelkan kain perban pada bagian mata sebagai protes aksi pembunuhan polisi terhadap warga sipil. 

 

　Staf medis yang mogok kerja menjelaskan, “aparat kepolisian menggunakan banyak senjata yang mereka anggap tidak berbahaya. Namun senjata tersebut menyebabkan seorang demonstran wanita terluka parah pada mata bagian kanannya dan menjadi cacat permanen.”

 

Perkumpulan 11 universitas Hong Kong imbau 3 aksi mogok

 

　Sebagai lokomotif gerakan unjuk rasa, perkumpulan 11 universitas Hong Kong merilis pernyataan massal bahwa Hong Kong telah memasuki era militer dan mengimbau aksi mogok kerja, sekolah dan melumpuhkan kota tanpa batas. Pertikaian antara polisi dan warga merebak. Dilaporkan, dalam pertikaian 11 Agustus, ada polisi yang menyamar sebagai kelompok berbaju hitam dan menghasut kekerasan. Hal tersebut diakui oleh kepolisian namun menekankan mereka tidak melakukan tindakan pelanggaran. 

 

Kantor Urusan HK: Demonstran tunjukkan tanda terorisme

 

　Tanggal 12 sore, Kantor Urusan Hong Kong, RRT, menuduh bahwa sebagian demonstran “maniak dan tidak rasional.” Hong Kong mulai menunjukkan tanda-tanda terorisme. Kantor Urusan Hong Kong menambahkan bahwa Hong Kong telah mencapai titik kritis. Semua orang yang peduli dengan masa depan Hong Kong harus berdiri dan “menghentikan aksi kekerasan.” Warga Hong Kong berencana untuk menguak sejumlah tekanan pihak kepolisian di media massa internasional hari Sabtu dan Minggu ini. Dalam waktu satu jam telah tergalang dana lebih dari US$ 1 juta. 

 

 

Editor: Jonathan