Pelaku bisnis doakan keselamatan+kinerja baik perusahaan di Festival Bulan Hantu

Bulan ketujuh dalam kalender Tionghua juga dikenal sebagai Bulan Hantu. Sebagian besar perusahaan mengadakan ritual penyembahan, namun, selama Bulan Hantu, kinerja beberapa bidang usaha, mencakup sektor properti, otomotif dan resepsi pernikahan umumnya akan terpengaruh.
Penjualan ritel di Bulan Hantu meningkat, tapi bisnis mobil, properti, pernikahan lesu
Pada bulan ke-7 kalender Tionghoa, "pintu neraka terbuka". Tidak hanya masyarakat saja, namun banyak juga perusahaan yang berdoa memohon kelancaran bisnis. Menurut survei bank SDM, 65% perusahaan melaporkan kinerja tetap stabil, dan sekitar 20% mengalami peningkatan. Misalnya sektor swalayan dan supermarket mencatat lonjakan bisnis yang sangat pesat di periode ini. Namun, sekitar 10% perusahaan mengalami penurunan kinerja, terutama di sektor properti, otomotif dan resepsi pernikahan, di mana permintaan umumnya lebih lesu.
==Yang Zong-bin // Wakil Manajer Humas Bank SDM==
Penjualan mobil atau properti
Mungkin akan terdampak
Sebaliknya, supermarket dan toko swalayan
Justru membuka lowongan pekerja sementara
Berasal dari budaya imigran awal, Festival Hantu penting bagi masyarakat Taiwan
Survei bank SDM menunjukkan bahwa hampir 90% perusahaan menggelar ritual sembahyang Festival Hantu. Menurut pakar tradisi rakyat, masyarakat Taiwan sangat mementingkan ritual sembahyang menghormati roh, hal ini terkait dengan budaya imigran pertama. Para pendatang pertama menyeberangi Selat Taiwan dan tiba di Taiwan. Banyak yang meninggal atau terluka parah saat menghadapi konflik bersenjata serta bencana alam. Dan banyak di antaranya yang meninggal sendirian dan tidak dikenang keluarga. Inilah asal usul tradisi Festival Hantu.
Saling menghormat, manusia dan roh tunjukkan rasa welas asih masyarakat Taiwan
Pakar juga menyatakan bahwa cara masyarakat Taiwan memperlakukan roh berbeda dengan orang luar negeri. Misalnya Halloween di luar negeri, orang-orang malah berdandan lebih menakutkan daripada hantu dengan tujuan mengusir roh jahat. Sedangkan di Taiwan, Festival Hantu menekankan interaksi antar manusia, mengutamakan kasih sayang dan kehangatan sosial. Selain sembahyang leluhur, masyarakat juga menghormati roh lain, mereka yakin jika diperlakukan baik, maka roh tersebut tidak akan mencelakai manusia, sebaliknya malah akan memberikan perlindungan.