24H直播

Hapus ondel-ondel, Jakarta dilema antara lestarikan budaya dan sumber kehidupan

發布時間: 更新時間:

Ondel-ondel telah menjadi suatu pemandangan umum di Jakarta. Tradisi ini berasal dari masyarakat Betawi yang membawa boneka setinggi dua meter di jalanan untuk mengusir roh jahat. Namun, kini telah menjadi mata pencaharian bagi para seniman jalanan. Dalam rangka melestarikan sekaligus mencegah agar tradisi ini tidak mengusik ketenteraman masyarakat, pemerintah Kota Jakarta telah memutuskan untuk menghapus kebudayaan tersebut.

Ondel-ondel merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Betawi

Boneka kayu raksasa yang berlenggang di atas jalanan ini adalah ondel-ondel, merupakan sebuah tradisi yang berasal dari masyarakat Betawi. Tradisi rakyat ini telah menjadi bagian umum dalam pernikahan, khitanan dan upacara penyambutan selama beberapa dekade yang dipercaya membawa keberuntungan dan menangkal malapetaka.

Tradisi berubah jadi aksi mengemis, pemkot berencana perketat razia

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pertunjukan ondel-ondel mulai berubah. Ada seniman jalanan membawa sambil mengayunkannya figur raksasa ini di jalanan dengan mengikuti irama musik yang telah direkam sebelumnya. Pertunjukan yang tampaknya sedang menangkal musibah ini sebenarnya bertujuan untuk meminta sedekah dari para pejalan kaki.

RUU berisiko membuat para seniman jalanan kehilangan mata pencaharian

Pemkot Jakarta menilai, pertunjukan jalanan yang maknanya mulai berubah ini mengusik ketenteraman warga, mengganggu lalu lintas dan menimbulkan konotasi negatif. Pemerintah kota telah mengajukan rancangan undang-undang ke DPR. Jika disahkan, aksi mengemis ini akan dieliminasi sepenuhnya dan hanya boleh dipertunjukkan pada acara-acara tertentu, seperti perayaan atau upacara resmi.

Jumlah warga dengan nafkah tak sampai US$1/hari di Jakarta bertambah banyak

Larangan yang dicetuskan ini menimbulkan dilema bagi sejumlah seniman yang berupaya melestarikan tradisi tersebut. Menurut data pemerintah Indonesia, jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan di Jakarta, dengan populasi 11 juta jiwa dan berpenghasilan kurang dari US$1 per hari, telah meningkat dari 362.000 pada 2019 menjadi 449.000 pada 2024. Banyak orang bergantung pada pertunjukan semacam ini untuk mencari nafkah.

Larangan perburuk sumber nafkah rakyat dan upaya pelestarian kebudayaan

Namun, ada sejarawan setempat menilai bahwa pemerintah Jakarta sedang berupaya mengekang tradisi rakyat ini.

Larangan perburuk sumber nafkah rakyat dan upaya pelestarian kebudayaan

Mengendalikan ondel-ondel di bawah terik matahari laksana berada dalam bejana kukus bagi para seniman jalanan. Sebelum larangan ondel-ondel dicetuskan, mereka hanya bisa bertahan hidup untuk mengisi perut keluarga masing-masing dan menjalanii hari demi hari seperti apa adanya.
 

您的參與,
讓公共服務更完整!
閱讀、按讚,就能客製您的專屬推薦新聞
本網站使用 Cookie 技術提升體驗,詳見服務條款。繼續瀏覽即代表同意上述規範。