Dolar Taiwan terus menguat di bulan Juni, berfluktuasi antara NT$29,9-30

Dolar Taiwan mengalami apresiasi sebesar hampir 7% pada bulan Mei. Cadangan devisa Taiwan mencapai titik tertinggi baru sebesar US$592,92 miliar. Kondisi menguatnya dolar Taiwan terus berlanjut hingga bulan Juni, berfluktuasi di kisaran NT$29,9-30. Apresiasi dolar Taiwan dikhawatirkan berdampak besar pada sektor industri tradisional dengan laba rendah.
NT$ menguat, perusahaan besar sanggup bertahan, industri tradisional tertekan
Apresiasi nilai tukar dolar Taiwan sebesar hampir 7% pada bulan Mei merupakan kabar baik bagi masyarakat yang bepergian ke Jepang. Namun, hal ini tidak menjadi kabar menggembirakan bagi industri tradisional dan asuransi jiwa. Pada 26 Mei lalu, untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir, dolar Taiwan kembali menembus angka 29 dan ditutup pada 29,935, tren penguatan ini berlanjut hingga awal Juni. Pakar menyatakan bahwa menguatnya dolar Taiwan diperkirakan masih dapat ditoleransi oleh perusahaan besar seperti TSMC, tetapi industri dengan margin laba kotor di bawah 20% menghadapi tekanan yang sangat besar.
==Hong Chung-yi // Pengusaha industri tradisional==
(Jika dolar Taiwan) turun menjadi NT$28
Apa yang telah kami kerjakan dalam dua tahun terakhir setelah pandemi
Akan hangus semuanya
Pemerintah disarankan pakai sebagian dana kekayaan negara bantu sektor industri
Pakar menjelaskan bahwa pelaku usaha industri tradisional saat ini menghadapi lima tekanan besar, yaitu depresiasi Yen Jepang, meningkatnya tekanan manufaktur, restrukturisasi rantai pasokan global, naiknya biaya operasional di luar negeri serta praktik dumping lewat harga rendah dari Tiongkok. Ditambah lagi dengan tarif bea masuk dan penguatan dolar Taiwan belakangan ini, pakar menyarankan agar pemerintah menggunakan sebagian dana kekayaan negara (SWF) untuk membantu industri tradisional.
==Wang Jiann-chyuan // Wakil Presiden Institut Penelitian Ekonomi Chung-Hua (CIER)==
Kalau tidak, dari paruh kedua tahun ini hingga awal tahun depan
Industri tradisional akan menghadapi beberapa tantangan besar
Misalnya cuti tak berbayar dan kebangkrutan
Sebagian industri minta Bank Sentral stabilkan nilai tukar guna mengurangi kerugian
Sejumlah industri dalam negeri yang khawatir akan kerugian akibat fluktuasi kurs yang terus membesar menyerukan agar Bank Sentral menstabilkan nilai tukar. Namun, pakar khawatir, intervensi berlebihan dari Bank Sentral bisa berdampak negatif pada negosiasi tarif Taiwan-AS. Sebagai solusi, mereka menyarankan pemerintah menyiapkan langkah darurat jangka pendek sekaligus mendorong transformasi industri dalam jangka panjang.