PLTU Taichung beroperasi 90%, EPB pertanyakan krisis listrik

Seiring penonaktifan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN No.3 pada tanggal 17, Taiwan resmi menjadi negara non-nuklir. Tapi menurut Biro Perlindungan Lingkungan (EPB) Kota Taichung, dari 10 unit di PLTU Taichung, yang merupakan PLTU terbesar di Taiwan, ada 9 yang aktif secara bersamaan baru-baru ini. Mereka pun mempertanyakan kemungkinan krisis pasokan listrik nasional yang memaksa PLTU Taichung harus beroperasi nyaris maksimal.
Setelah penghentian pasokan listrik tenaga nuklir pada 17 Mei, apakah Taiwan akan semakin bergantung pada PLTU? Biro Perlindungan Lingkungan (EPB) Kota Taichung menyampaikan bahwa pada malam sebelumnya, sembilan dari 10 unit PLTU Taichung aktif, dengan delapan di antaranya beroperasi di atas 90% kapasitas hingga tanggal 20. Mereka mempertanyakan kemungkinan krisis pasokan listrik nasional setelah penutupan unit 2 PLTN No.3 sehingga PLTU Taichung harus beroperasi nyaris maksimal.
==Chen Hong-yi // Kepala Biro Perlindungan Lingkungan (EPB) Kota Taichung ==
Kami mencurigai bahwa apakah listrik benar-benar tidak cukup
Jika masih tidak cukup, maka Taipower harus berbicara secara jujur
Meski penggunaan batu bara meningkat, kualitas udara wilayah tengah normal
Dilihat dari data terkait, penggunaan batu bara meningkat dari 32.300 ton pada 16 Mei sebelum PLTN No.3 berhenti beroperasi, menjadi 46.400 ton pada 19 Mei, tertinggi sepanjang tahun ini. Meski konsumsi batu bara melonjak, data dari jaringan pemantauan kualitas udara Kementerian Perlindungan Lingkungan (MOENV) menunjukkan kualitas udara di Taiwan tengah tetap pada tingkat sedang hingga baik. Namun, kelompok peduli lingkungan menilai bahwa data di luar musim polusi udara kurang relevan, dan lebih mengkhawatirkan kondisi udara saat musim polusi berlangsung.
==Hsu Hsin-hsin // CEO Aliansi Pengawas Pemerintah (GWA)==
Inilah yang kami khawatirkan
Selanjutnya, nitrogen oksida akan naik tajam
Kemudian partikulat PM2.5 dan ozon
Juga mungkin akan meningkat
Setelah PLTG aktif, sebagian PLTU akan dibongkar atau dijadikan cadangan
Perusahaan Listrik Taiwan (Taipower) menyatakan akan terus memperluas upaya pengurangan batu bara. Emisi polusi udara tahun lalu tercatat turun hingga 76% dibandingkan tahun 2016. Sementara itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang baru diperkirakan akan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun ini, sebagian PLTU berbahan batu bara akan dibongkar atau dialihkan menjadi unit cadangan.