Ibu menyusui sambil konsumsi narkoba, bayi laki-laki usia 3 bulan mati keracunan

Maret lalu, seorang bayi laki-laki usia 3 bulan meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit. Dokter forensik menemukan zat metamfetamin dalam konsentrasi tinggi dalam tubuhnya. Ibunya kemudian mengaku menggunakan narkoba pada masa menyusui, dan dijatuhkan hukuman penjara 6 bulan atas kelalaian yang menyebabkan kematian. Tiga anak lainnya di rumah akan ditampung oleh pihak pemkot.
Seorang bayi laki-laki usia 3 bulan di Kota Hsinchu dilarikan ke UGD karena parasnya pucat pasi, kaki tangannya membeku. Namun, upaya penyelamatan belum sampai satu jam, ia dinyatakan meninggal. Sesaat kemudian, dokter forensik menemukan zat metamfetamin dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh jenazah bayi. Pada saat ini ibu bayi bermarga Yang baru mengaku telah mengonsumsi narkoba sejak menyusui. Bayi tersebut mati mendadak setelah minum air susu ibu (ASI) beracun dalam kadar tinggi.
==Liao Su-qi // Ketua Pengadilan Distrik Hsinchu==
Pengadilan menilai bahwa demi memenuhi hasrat kecanduan terhadap narkoba
Terdakwa mengabaikan kesehatan dan perkembangan jasmani korban
Tingat kelalaian dalam tanggung jawab sangat tinggi
Mempertimbangkan bahwa tersangka mengakui tindak pidananya
Dan masih memiliki rasa penyesalan diri
Tersangka dijatuhkan hukuman penjara 6 bulan dengan denda opsional
Ibu divonis 6 bulan penjara, 3 anak di rumahnya ditampung oleh pihak pemkot
Ibu bayi laki-laki tersebut dijatuhi hukuman 6 bulan penjara sesuai pasal kelalaian yang menyebabkan kematian dengan denda opsional dan dapat mengajukan banding. Sementara ketiga anak yang tinggal bersama tersangka akan ditampung oleh pemkot sesuai peraturan. Hasil investigasi jaksa menunjukkan, kandungan metamfetamin dalam darah dan rambut bayi laki-laki tersebut telah mencapai 4,5 kali lipat dari dosis minimum yang dapat berakibat fatal bagi bayi dan anak kecil.
Ibu tanpa imunitas sempurna atau jalani kemoterapi tak disarankan menyusui ASI
Dokter menjelaskan lebih lanjut, ASI mengandung berbagai zat imunitas dan nutrisi penting, yang dapat memberikan asupan gizi alami kepada bayi. Menyusui ASI tidak disarankan bagi ibu yang menderita HIV, kanker dan sedang menjalani kemoterapi, atau bila bayi terlahir dengan gejala metabolisme laktosa.