APB gerebek aliansi transaksi narkoba yang dibentuk PMA, 5 tersangka dibekuk
Biro Kepolisian Penerbangan (APB) menggerebek aliansi narkoba Vietnam yang dibentuk pekerja tak berdokumen. APB berhasil meringkus lima tersangka dan mengunci seorang tersangka utama yang berada di luar negeri. Mereka menyeludupkan ganja dari Thailand dan menjualnya kepada PMA di Taiwan. Kelima orang tersangka telah diserahkan ke kejaksaan.
Saat membuka kardus, petugs menemukan narkoba level dua ganja di dalamnya. Biro Polisi Penerbangan (APB) dan Ditjen Imigrasi (NIA) baru-baru ini menemukan PMA kaburan membentuk aliansi transaksi narkoba untuk menyelundupkan ganja dari luar negeri ke Taiwan. Mereka menangkap tersangka bermarga Nguyen dan empat oknum lainnya di Hsinchu dan Taoyuan serta mengincar tersangka utama di luar negeri. Petugas juga menyita 5 kg ganja dengan nilai pasar NT$12,5 juta dan barang bukti lainnya seharga lebih dari NT$140.000.
5 oknum selundupkan ganja, incar pelanggan PMA asal Vietnam dan Thailand
Kelima anggota sindikat penyelundupan dan transaksi narkoba asal Vietnam ini, ada yang merupakan PMA kaburan, ada yang melampaui batas izin menetap, ada yang merupakan siswa asing. Mereka menyelundupkan ganja dari Thailand dan juga memperoleh narkoba level ketiga ketamine dan narkoba jenis kopi melalui saluran yang tidak jelas, kemudian dijual dengan harga tinggi kepada PMA Vietnam dan Thailand yang bekerja di Taiwan.
==Chen Mian-zong // Ketua Tim Investigasi Kriminal, APB==
Biro kami dan Ditjen Bea Cukai Cabang Songshan, Taipei
Sejak Juli tahun ini telah mulai menerima
Bingkisan yang dikirim dari Thailand ke Taiwan lewat jalur udara
Yang disisipi narkoba level dua ganja dalam jumlah besar
Yang ditujukan secara khusus kepada warga Vietnam
Tim satgas segera dibentuk untuk meluncurkan investigasi
Tersangka beli perhiasan emas, pamer harta online secara berlebihan
APB menyampaikan, setelah kasus tersebut terungkap, diketahui pula bahwa tersangka bermarga Nguyen kerap berpakaian mewah ke toko perhiasan untuk membeli emas batangan dan memamerkan uang dan harta secara online. Kelima tersangka disidak oleh kantor kejaksaan Taoyuan berdasarkan UU Pencegahan Bahaya Narkoba.