COVID-19 mengganas, CDC prediksi akan mencapai kulminasi Agu-Sep

Pakailah masker bila berada di tempat umum! Baru-baru ini, Covid-19 kembali memanas, kasus yang dilaporkan pada minggu lalu bertambah dua kali lipat dibandingkan minggu sebelumnya dan mencakup kasus parah pada anak berusia di bawah 1 tahun. CDC memprediksi gelombang pandemi ini akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus-September. Warga yang memenuhi syarat diimbau segera menerima vaksinasi XBB.
Penularan komplikasi bertambah 623 kasus, naik 2 kali lipat dari minggu lalu
COVID-19 kembali memanas, memasuki gelombang pandemi varian Omicron keenam. Taiwan melaporkan 623 kasus komplikasi baru pada minggu lalu, bukan cuma naik dua kali lipat dari 329 kasus pada minggu sebelumnya, namun juga mencakup kasus parah pada anak di bawah usia 1 tahun. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) memperkirakan gelombang pandemi ini akan meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknya pada bulan Agustus-September.
==Tseng Shu-hui // Wakil Dirjen CDC==
Saat ini masih diasumsi bahwa
Masa puncaknya berada pada Agustus-September
Terkait kapan pandemi akan mereda
Kemungkinan setelah September
Wabah enterovirus bertambah 1 kasus parah, bayi alami kejang dan ensefalitis
Tidak hanya COVID-19, wabah enterovirus juga mulai mengganas. Minggu lalu, kasus enterovirus parah dialami seorang bayi perempuan usia 6 bulan di kawasan utara. Ia mengalami kejang dan demam tanggal 4 Juni, dua hari kemudian dilarikan ke rumah sakit akibat kejang yang disertai mata terkulai. Setelah pemeriksaan di unit perawatan intensif, ia didiagnosis terinfeksi virus Coxsackie A10. Untungnya, setelah perawatan, gejalanya membaik dan ia diizinkan pulang.
==Lin Yong-qing // Dokter CDC==
Saat itu dokter curiga ada
Infeksi pada sistem saraf pusat
Maka dialihkan ke unit perawatan intensif
Kemudian melaporkan adanya kasus komplikasi enterovirus
Setelah mejalani pemeriksaan
Dipastikan bahwa ia terinfeksi virus Coxsackie tipe A10
Penelitian: Hindari kenaikan gula darah bermanfaat kurangi risiko gejala parah
Sebagian orang tua biasanya memberikan anak mereka makanan manis seperti puding atau agar-agar saat mereka terinfeksi enterovirus dan kehilangan nafsu makan. Namun, penelitian terbaru dari Institut Penelitian Kesehatan Nasional (NHRI) menemukan bahwa menghindari peningkatan gula darah dapat membantu mengurangi risiko gejala parah, memicu kekhawatiran orang tua terkait hal ini. Pihak CDC menekankan bahwa penelitian ini masih dalam tahap percobaan pada hewan dan masih diperlukan lebih banyak bukti. Orang tua dianjurkan berkonsultasi dengan dokter.