Protes invasi Israel di Gaza, warga Muslim Malaysia boikot restoran KFC

Dalam rangka memprotes serangan Israel di Gaza, Malaysia melancarkan boikot terhadap restoran makanan cepat saji Amerika Serikat, "Kentucky Fried Chicken". Sejauh ini, lebih dari 100 cabang KFC di negara tersebut telah ditutup atau dihentikan operasinya.
Lebih dari 100 cabang restoran di Malaysia ditutup atau berhenti beroperasi
Segelintir pelanggan tampak menunggu makanan di toko Kentucky Fried Chicken atau KFC di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia. 60% warga Malaysia adalah umat Muslim. Sejak pecahnya konflik Israel-Hamas, semua jaringan waralaba Amerika yang dianggap pro-Israel atau menjalin hubungan finansial dengan Israel, seperti KFC, telah diboikot oleh umat Muslim. Setelah mengalami dampak penolakan konsumsi selama berbulan-bulan, lebih dari 100 toko KFC di Malaysia telah tutup atau dihentikan operasinya. Di antaranya, Kelantan adalah daerah yang paling terimbas. Hampir 80% toko KFC atau sekitar 21 cabang restoran terpaksa ditutup. Sementara restoran yang ditutup di Johor juga mencapai 15 toko.
Protes invasi Israel di Gaza, warga Muslim Malaysia boikot restoran KFC
Grup QSR Brands memiliki total 18.000 karyawan di Malaysia, sebanyak 85% di antaranya beragama Islam. Media lokal memberitakan bahwa aksi boikot tersebut telah menyebabkan warga setempat kehilangan pekerjaan. Ketua Partai Gerakan Rakyat Malaysia (Malaysian People's Movement Party), Oh Tong Keong menyatakan, jika pemerintah tidak berusaha meredakan atau mengakhiri masalah ini, hal ini akan menakuti investasi asing, menyeret perekonomian dalam negeri, dan berubah menjadi situasi yang merugikan bagi kedua belah pihak.
Organisasi pro-Palestina klarifikasi KFC bukan merek yang ditargetkan mereka
Media The Strait Times Singapura melaporkan bahwa Grup QSR mengambil peluang ini untuk mengatur ulang cabang-cabangnya untuk mempertahankan profitabilitas, sementara organisasi Malaysia yang pro-Palestina juga mengklarifikasi bahwa KFC bukanlah merek ditargetkan mereka.