Pemilu Indonesia, menteri pertahanan mengumumkan dirinya terpilih

Seusai pemungutan suara pada pemilu Indonesia kemarin, proses penghitungan suara secara nasional masih berlangsung, namun Prabowo selaku menteri pertahanan saat ini yang juga sempat menjabat sebagai jenderal menyatakan bahwa dirinya telah terpilih. Hal ini disampaikannya seusai voting di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Menurut statistik non-pemerintah, perolehan suara yang ia dapatkan mencapai 58% .
Unggul di quick count, menteri pertahanan Prabowo umumkan dirinya terpilih
Keunggulan yang ditunjukkan sejak pemungutan suara dimulai, termasuk referensi statistik dari semua partai, hampir memastikan bahwa capres Prabowo Subianto akan menjadi lawan yang tangguh. Menurut hasil perhitungan quick count dari empat lembaga independen, mantan kopasus Prabowo yang kini berusia 72 tahun memperoleh suara dua kali lebih banyak dari mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Pada malam hari pemungutan suara tanggal 14, Prabowo mengumumkan dirinya terpilih di pesta perayaan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Putra sulung Jokowi sebagai wapres menjadi alasan utama kemenangan Prabowo
Prabowo berpasangan dengan putra sulung Presiden Jokowi pada pemilu kali ini. Pakar menganalisis bahwa “efek Jokowi” menjadi alasan utama dukungan terhadap Prabowo. Jokowi yang terpilih sebagai presiden pada tahun 2014 berasal dari rakyat kecil. Setelah hampir 10 tahun berkuasa, ia mendirikan “dinasti politiknya” dan meningkatkan popularitas keluarganya sebelum meninggalkan jabatannya tahun ini.
Prabowo bantah tudingan penyiksaan semasa menjabat jenderal
Prabowo pernah menjabat sebagai jenderal pada masa pemerintahan diktator Soeharto, dan diduga melakukan penyiksaan dan penculikan pada satgas khusus yang dipimpinnya, namun ia sendiri membantah keras tuduhan tersebut. Pada pemilu kali ini, ia mengubah citranya dari seorang nasionalis yang pemarah menjadi kakek yang lucu dan penyayang kucing, sehingga menarik perhatian banyak kaum muda. Namun sejumlah analis berpendapat, dukungan terhadap Jokowi lah yang mendukung kemenangan Prabowo. Dan sebaliknya, Prabowo bisa membantu Jokowi mempertahankan pengaruh politiknya setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden RI.