Eropa Amerika terapkan 1 pekan libur 3 hari tanpa kurangi upah gaji

Beberapa tahun lalu, tidak sedikit perusahaan di Eropa dan Amerika yang mencoba menerapkan 1 pekan libur 3 hari selama setengah tahun, dengan perhitungan 80% jam kerja yang ada dikalkulasikan dalam kinerja tanpa pemotongan upah gaji. Publik memperhatikan apakah Taiwan juga akan melakukan percobaan serupa?

ROCCOC khawatir modal perusahaan membengkak, turunkan daya saing

Mengambil contoh negara Inggris, ada 61 perusahaan yang merekrut sekitar 2.900 pegawai pada tahun lalu, yang mengikuti program sepekan libur 3 hari. Hasil selama masa uji coba jika dibandingkan pada periode yang sama, rata-rata meningkatkan kinerja sebanyak 30-50%, ada 71% pegawai yang merasa beban capai menurun, 39% pegawai merasa tekanan terobati, dan perusahaan yang ikut serta dalam program tersebut, ada 92% yang menyatakan kesediaannya untuk melanjuti sistem yang ada. Berkenaan dengan apakah Taiwan akan mengikuti langkah sistem tersebut, Presiden ROCCOC Lai Cheng-yi menjelaskan hal tersebut akan meningkatkan modal perusahaan dan tidak berfungsi dalam meningkatkan daya saing.

Sekjen Taiwan Confederation of Trade Unions, Tai Kuo-jung, mengatakan, “Kami menyarankan pemerintah hendaknya mengambil langkah yang dilakukan oleh pihak Spanyol, melalui instrumen program kerja, memberikan subsidi upah gaji bagi perusahaan, mendorong perusahaan dapat menerapkan libur 3 hari dalam 1 pekan.”

Pakar: Penyesuaian dengan jam kerja otonom + insentif kebijakan

Guna meningkatkan keuntungan perusahaan dan mengurangi keletihan pegawai dan pengunduran diri, jika dibandingkan dengan percobaan sistem libur 3 hari dalam sepekan, pakar berpendapat jika penambahan jam kerja yang lebih otonomi, ditambah dengan insentif kebijakan, Taiwan barulah dapat menyesuaikan langkah diri dengan Eropa dan Amerika.
 

專題|改造地獄路 台灣行人路為何難行?