Pesta Piala Dunia digelar, namun kondisi PMA setempat mendapat kecaman

Upacara pembukaan pesta sepakbola Piala Dunia digelar di Qatar tanggal 20 November. Namun kasus PMA yang meninggal akibat kecapaian bekerja atau yang disiksa oleh majikan di Qatar, memicu perhatian dunia internasional. Ini adalah sebuah video dokumentasi bertajuk “Piala pekerja migran”, yang menceritakan kondisi PMA yang membangun stadion olahraga Qatar, tidak diberi upah gaji tepat waktu oleh majikan, bahkan sering lembur dan pembatasan ruang gerak.
Pendiri Global Workers’ Organization Karen Hsu mengatakan, “Dalam sebuah ajang pertandingan olahraga yang begitu besar, ternyata di dalamnya terdapat banyak ketidakadilan yang keterlaluan, bahkan masalah eksploitasi hak asasi manusia.”
Video “Piala pekerja migran” peduli akan hak PMA saat Piala Dunia
Bersamaan dengan dimulainya pertandingan Piala Dunia, maka Global Workers’ Organization secara khusus memutar video dokumenter tersebut, untuk mengajak semua pihak dapat ikut mempedulikan kondisi pekerja migran dunia. Selain memang berfungsi untuk membuktikan jika para PMA mendapatkan perhatian, pihak FIFA juga menggelar pertandingan sepak bola bagi PMA, namun tentu tidak mampu menutupi berbagai permasalahan hak PMA selama ini.
Ormas gelar petisi, hentikan Qatar merusak hak asasi PMA
Selain memutar video dokumenter, Amnesty International Taiwan bersama Global Workers’ Organization menggelar petisi, mengharapkan kekuatan dari masyarakat untuk menghentikan pemerintah Qatar merusak hak asasi PMA.