Ofensif anti-Asia di AS meningkat sejak Covid-19
發布時間:
更新時間:
Sejak Covid-19, diskriminasi dan serangan kebencian terhadap orang Asia-Amerika meningkat pesat! Seperti kejadian seorang pria Tionghoa berusia 90-an didorong seseorang berpakaian hitam dari belakang hingga jatuh, perampok menyeret korban dengan mobil di jalanan dan ada yang melemparkan pot bunga sambil berteriak. Semua insiden kekerasan tersebut terjadi di komunitas Asia di Auckland, California tahun ini.
Ketua Kamar Dagang Pecinan Auckland, Carl Chen berkata, “Situasi memburuk sejak pandemi, kami tidak hanya melihat angka yang bertambah dan kondisi serangan juga semakin parah dan ganas.”
Lebih 2.800 kasus rasisme anti-Asia tahun lalu
Pembentukan siskamling di daerah Pecinan kota-kota besar bukan lagi berita baru. Pengawasan juga diperkuat sebelum dan sesudah Imlek karena tren kejahatan rasial kian memburuk, wanita dan lansia cenderung ditargetkan, hal ini membuat penghuni komunitas Tionghoa merasa tidak aman. Sejumlah organisasi Asia-Amerika membentuk aplikasi pelacak Stop AAPI Hate mencatat total lebih dari 2.800 insiden rasial dari Maret hingga Desember tahun lalu. Pelecehan dan pengucilan lisan mencapai lebih 90% dan serangan fisik hampir 9%.
Veteran NBA Jeremy Lin diejek sebagai virus corona
Jeremy Lin, pemain basket Taiwan yang kembali ke liga NBA juga membuat postingan panjang di Facebook pada tanggal 25 bulan lalu mengatakan bahwa meskipun ia adalah seorang veteran NBA selama 9 tahun juga tidak terlepas dari ejekan sebagai virus corona di lapangan.
Menurut statistik Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme di Universitas San Bernandino California, serangan kebencian di 16 kota terpadat AS menurun pada tahun 2020, tetapi kejahatan rasial terhadap orang Asia melonjak mencapai 122 kasus, meningkat 150% dibanding tahun sebelumnya. New York dengan situasi terburuk meningkat 1900% dibanding tahun 2019 dengan total 28 kasus dan Los Angeles 15 kasus.

Orang Asia demonstrasi untuk keamanan dan keadilan
Pada tanggal 27 bulan lalu terdapat unjuk rasa yang dihadiri sekitar seribu orang di sekitar Balai Kota New York di Manhattan. Banyak orang membawa papan bertuliskan “Kami sudah tidak tahan” dan “Kami bukan Covid-19” untuk menentang kebencian terhadap orang Asia dan meminta pihak berwenang untuk memperkuat keamanan.
