Virus flu jenis baru ditemukan pada babi di Tiongkok

Virus flu jenis baru ditemukan pada babi di Tiongkok

 

     Jumlah penderita COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari sepuluh juta orang, dengan jumlah korban tewas sebanyak 500.000 orang. Vaksin masih berada dalam tahap pengembangan. Berdasarkan laporan BBC, ada ilmuwan yang menemukan virus flu jenis baru pada babi Tiongkok yang berpotensi menular pada manusia. Mutasi virus dapat menyebabkan penularan antar manusia dalam skala besar.

     Ketua Asosiasi Penyakit Menular Taiwan // Huang Li-min menjelaskan, "sejak tahun 2016, (virus ini) telah menjadi sebuah virus utama yang berada dalam tubuh babi di Tiongkok. Ini adalah sebuah virus jenis baru. Antibodi semula tidak efektif dan dapat mengakibatkan penularan antar manusia. 20% kalangan yang bekerja dalam sektor peternakan babi telah tertular."

 

Penularan antar manusia oleh wabah flu babi Meksiko belum terbukti

 

     Dari hasil penelitian dapat dipahami, virus ini serupa dengan wabah flu babi Meksiko tahun 2009, namun tidak sepenuhnya sama. Wabah ini tidak berdampak parah saat itu karena virus flu ini memiliki kesamaan dengan virus flu babi, sehingga para manula memiliki kekebalan tubuh. Pakar dalam negeri menyatakan, virus "G4 EA H1N1" ditularkan oleh babi ke manusia lewat cara bersentuhan. Penularan antar sesama manusia masih belum dapat dibuktikan saat ini. Namun virus ini memiliki kemampuan tinggi untuk beradaptasi dengan tubuh manusia.

 

Pelaku usaha diingatkan untuk melakukan upaya pencegahan

 

     Dijelaskan oleh pihak Pusat Pengendalian Penyakit, belum diketahui adanya tanda-tanda penularan antar manusia dari hasil laporan. Namun peternak dan pelaku usaha pemotongan hewan diingatkan untuk memakai masker dan pakaian pelindung saat kerja. Bagaimanapun juga, saat ini adalah masa pencegahan pandemi seluruh masyarakat.

 

Editor: Jonathan