New Taipei temukan sisa makanan untuk pakan babi ilegal, denda NT$2,06 juta
Kemarin Pemkot New Taipei menemukan dua peternakan babi di Distrik Linkou milik seorang peternak yang memberi makan babinya dengan limbah dapur mentah tanpa dimasak sama sekali. Selain didenda maksimal NT$2,06 juta, pelaku juga tidak akan menerima subsidi.
Peternak di Linkou, New Taipei gunakan limbah dapur mentah sebagai pakan babi
Petugas menemukan kejanggalan, namun staf peternakan sempat bersikeras tidak melanggar aturan! Tanggal 6, petugas Kantor Perlindungan Hewan New Taipei memeriksa sebuah peternakan babi di Linkou dan menemukan sebuah truk berisi 28 tong limbah dapur yang diparkir di luar peternakan. Setelah diperiksa satu per satu, peternakan terbukti melanggar aturan. Bak perebusan di samping peternakan juga ditemukan penuh berisi limbah dapur yang belum dimasak. Menurut perkiraan pemilik peternakan dan petugas perlindungan lingkungan, setidaknya ada sebanyak 100 tong di dalam bak tersebut.
2 peternakan milik seorang peternak didenda NT$2,06 juta, subsidinya dicabut
Pemilik peternakan mengakui, setelah dihancurkan, sisa makanan diberikan kepada babi tanpa dimasak. Tim inspeksi menyatakan, kedua peternakan yang memelihara 1.700 ekor babi tersebut dikelola oleh seorang peternak dengan menggunakan peralatan masak yang sama. Ia melanggar peraturan pencegahan penyakit karena mengangkut serta memberi sisa makanan yang belum dimasak sebagai pakan babi, sehingga didenda maksimal NT$2,06 juta.
==Chen Junne-jih // Menteri Pertanian==
Peternak babi yang melanggar peraturan
Dengan memberi sisa makanan sebagai pakan secara ilegal
Dilarang memindahkan dan menjual babi di pasaran
Termasuk subsidi pakan dan bahan bakar
Kami tidak akan memberikan subsidi apa pun
EOC tak izinkan limbah dapur sebagai pakan babi sebelum 3 syarat terpenuhi
Pusat Tanggap Bencana (EOC) demam babi Afrika (ASF) menegaskan bahwa pemberian limbah dapur sebagai pakan babi tetap dilarang sebelum tiga syarat utama terpenuhi, mencakup "pelaksanaan pemeriksaan, pemantauan langsung dan regulasi yang memadai". Saat Taiwan berupaya memberantas ASF, toleransi sekecil apap pun tidak akan diberikan bagi para pelanggar peraturan.
