Peluncuran uji coba nuklir AS berisiko membahayakan keamanan global
Menjelang pertemuannya dengan Xi Jinping kemarin, Presiden Donald Trump tiba-tiba mengumumkan dimulainya kembali uji coba nuklir selang 33 tahun kemudian. Walau pihak Gedung Putih menyatakan hal ini dimaksudkan untuk memastikan efektivitas senjata nuklir, PBB memperingatkan bahwa risiko nuklir saat ini sangat berbahaya dan setiap eskalasi dapat menyebabkan miskalkulasi dan bencana.
Sebelum terbang ke Busan untuk bertemu Xi Jinping, Presiden Donald Trump mengunggah artikel di medsos yang menginstruksikan Pentagon untuk melanjutkan uji coba nuklir setara dengan yang dilakukan oleh negara musuh. Wakil Presiden AS menekankan, uji coba merupakan bagian dari upaya memastikan efektivitas jangka panjang persenjataan nuklir.
==James David Vance // Wakil Presiden AS==
Memastikan berfungsinya senjata nuklir kita
Merupakan bagian penting dalam hal keamanan nasional AS
Ini merupakan bagian dari mekanisme pengujian
Pakar: Uji coba nuklir AS merupakan isyarat yang memicu era persaingan nuklir
Pakar menunjukkan, jika AS memilih melakukan uji coba nuklir atau memperluas pengujian dinamis, hal ini dapat diartikan sebagai sinyal bagi Rusia dan Tiongkok, yang mendorong babak baru persaingan nuklir.
PBB tegaskan kembali bahaya nuklir, uji coba nuklir seharusnya dilarang
PBB menegaskan kembali bahwa risiko nuklir saat ini "sangat tinggi", mendesak semua pihak untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan miskalkulasi, eskalasi dan konsekuensi bencana serta menekankan bahwa uji coba nuklir tidak seharusnya diizinkan terjadi dalam kondisi apa pun.
Total 9 negara miliki sarana senjata nuklir, 90%-nya terkonsentrasi di AS dan Rusia
Saat ini, sembilan negara di dunia memiliki senjata nuklir, dengan total sekitar 12.200 hulu ledak, hampir 90%-nya terkonsentrasi di AS dan Rusia. Tiongkok telah memperluas persenjataan nuklirnya paling cepat dalam beberapa tahun terakhir, sementara India dan Pakistan saling membatasi. Israel dan Korea Utara mewakili ketidakpastian di kawasan tersebut.
==Wei Lian-shi // Kepala Center for Strategic and International Studies==
Bila AS memulihkan uji coba senjata nuklir
Negara-negara yang memiliki sarana nuklir lainnya mungkin akan meniru hal ini
Yang paling diuntungkan dalam hal ini adalah Tiongkok
Pakar: Pengaktifan uji coba nuklir tandai babak baru dalam persaingan senjata
Pakar memperingatkan, setelah uji coba nuklir diaktifkan kembali, hal ini akan ditiru oleh negara-negara yang memiliki sarana nuklir lainnya. Tiongkok, yang jumlah uji coba nuklirnya paling sedikit dalam sejarah, mungkin akan memperoleh keunggulan data yang relatif lebih besar dalam babak baru ini, yang semakin memperburuk risiko persaingan senjata.
