Pembagian uang tunai NT$10.000 pemerintah dimanfaatkan sindikat penipuan

Seiring program distribusi uang tunai sebesar NT$10.000, berbagai siasat penipuan pun mulai bermunculan, termasuk pesan teks palsu yang mengelabui pengguna agar mengeklik tautan dan menyamar sebagai petugas yang meminta informasi kartu kredit. Pakar memperingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat oknum meminta mereka membuka rekening atau menyerahkan dokumen.

Sejak pemerintah mengumumkan kebijakan pembagian uang tunai sebesar NT$10.000, berbagai modus penipuan mulai bermunculan! Awalnya, beredar pesan singkat yang mengajak calon korban untuk mengeklik tautan berbahaya. Pelaku bahkan mengatasnamakan "Perusahaan Asuransi Simpanan Pusat" dengan dalih dapat membantu pengajuan tunai NT$10.000 dan meminta masyarakat memasukkan data kartu kredit mereka.

==Bapak Chen // Warga Kota Taipei==
Saya tarik sendiri biar aman
Ya, lebih tenang

Gampang buka rekening, sindikat manfaatkan kantor pos sebagai sarana cuci uang

Chunghwa Post juga menjadi sasaran sindikat penipuan yang memanfaatkan rekening palsu untuk transfer uang atau cuci uang. Menurut laporan, kasus rekening baru di kantor pos yang diubah menjadi status waspada per tahun meningkat dari 602 kasus pada tahun 2022 menjadi 1.456 kasus pada 2024. Lebih dari separuh rekening tersebut sudah tercatat sebagai rekening yang diawasi atau tidak normal sebelum ditetapkan sebagai rekening waspada, tetapi sekitar 40%-50% lainnya tidak terdeteksi tepat waktu.

==Liu Yen-po // Pakar keamanan data==
Jika ada orang yang meminta Anda untuk mengurus rekening
Kemudian meminta semua dokumen yang diperlukan untuk mengurus rekening
Agar diserahkan kepada dia
Saat ini, Anda harus sangat berhati-hati
Kemungkinan besar itu adalah penipuan

Analisis transaksi dengan AI tingkatkan akurasi pencegahan penipuan

Chunghwa Post menyatakan telah memperketat pemeriksaan pembukaan rekening, serta bekerja sama dengan 35 lembaga keuangan membentuk aliansi pencegahan penipuan dengan memanfaatkan aplikasi AI (kecerdasan buatan) untuk mengalisis transaksi guna meningkatkan efektivitas dan akurasi dalam pencegahan penipuan.