Tarif Taiwan 20%, lebih tinggi dari Jepang/Korea, industri cemas hilang daya saing
Skala tarif resiprokal Presiden Donald Trump telah diumumkan. Taiwan dikenakan 20%, yang mulai berlaku tanggal 7 Agustus dini hari waktu Amerika bagian timur, lebih tinggi 5% dibandingkan tarif untuk Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, Indonesia dikenakan tarif 19%. Presiden Lai Ching-te menekankan bahwa tarif 20% ini hanya bersifat sementara dan akan terus mengupayakan penurunan skala tarif di masa mendatang.
Kamar Dagang peringatkan relokasi industri, serukan negosiasi yang lebih baik
Tarif resiprokal Amerika semuanya diumumkan pada 1 Agustus, dan tarif Taiwan sebesar 20%. Industri yang paling terdampak oleh gelombang tarif ini meliputi alat mesin, mesin dan suku cadang otomotif yang diekspor langsung ke AS. Marjin laba tipis ditambah beban tarif tinggi, dan mayoritas adalah usaha kecil dan menengah (UKM), berpotensi kehilangan daya saing.
==Hsu Shu-po // Ketua Kamar Dagang==
(Kami berharap) dalam negosiasi mendatang
Tarif masih bisa diturunkan
Lebih tinggi 5% dari Jepang, Korea, strategi ekspansi ke luar negeri terdampak
Pelaku industri dan bisnis sangat prihatin. Dibandingkan tarif negara pesaing dengan industri ekspor serupa, seperti Jepang dan Korea Selatan yang hanya 15%, Taiwan 5% lebih tinggi, sehingga akan mengikis daya saing ekspor Taiwan. Selain itu, negara-negara yang menjadi tujuan ekspansi perusahaan Taiwan di luar negeri, seperti Tiongkok tarifnya 30 persen, Vietnam 20 persen, serta Thailand dan Indonesia masing-masing 19 persen, semuanya lebih tinggi dari 15 persen, dikhawatirkan akan mendorong produsen untuk mempertimbangkan strategi ekspansi baru.
==Chiu Ta-sheng // CEO Kamar Dagang dan Industri Asia-Pasifik==
Jika kita ingin mengejar tarif 15%
Kemungkinan (konsekuensinya) akan setara dengan Jepang dan Korea Selatan
Kantor presiden tegaskan tarif ini bersifat sementara, diperkirakan akan diturunkan
Kantor presiden menggelar konferensi pers darurat pada pagi ini, dan menekankan bahwa tarif ini bersifat sementara. Tarif ini diharapkan akan diturunkan setelah tercapai kesepakatan di kemudian hari.
==Presiden Lai Ching-te==
Sejauh ini
Meskipun telah tercapai hasil sementara
Penurunan tarif dari 32% menjadi 20%
Namun tarif sebesar 20% bukanlah target negosiasi Taiwan sejak awal
Kami berharap dalam negosiasi selanjutnya
Taiwan dapat memperoleh tarif yang lebih menguntungkan dan masuk akal
Kantor presiden tegaskan ini tarif sementara, selanjutnya berpeluang diturunkan
Presiden Lai Ching-te menyatakan bahwa tarif 20 persen hanya bersifat sementara, bukan hasil akhir. Selanjutnya, Taiwan dan AS akan melanjutkan perundingan terkait 'kerja sama rantai pasokan' dan 'ketentuan Pasal 232', guna memperjuangkan tarif yang lebih wajar.