Trump memerintahkan pembubaran Departemen Pendidikan AS

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif di Gedung Putih pada tanggal 20, dan meminta penutupan Departemen Pendidikan. Trump berpendapat bahwa tingkat buta huruf dan hasil ujian anak-anak Amerika, jauh tertinggal di belakang dibandingkan dengan negara lainnya, dan instansi yang bersangkutan telah menghambur-hamburkan dana anggaran saja. Namun tindakan Trump sekali lagi memicu kontradiksi dari para pakar pendidikan Amerika.
Amanat ditandatangani oleh Trump, otoritas diserahkan ke setiap negara bagian
Pada tanggal 20, Gedung Putih secara khusus mengatur sekelompok anak sekolah untuk menyaksikan Trump menandatangani perintah eksekutif guna membubarkan Departemen Pendidikan Amerika yang didirikan oleh kongres pada tahun 1979. Trump mengatakan bahwa prestasi akademik siswa Amerika buruk, namun anggaran diskresioner Kementerian Pendidikan meningkat signifikan hingga 600% dalam waktu yang sangat singkat. Ini menjadi alasan bagi dirinya untuk membubarkan instansi pendidikan federal dan mengembalikan otoritas pendidikan ke masing-masing negara bagian.
Pemerintah AS pangkas anggaran pendidikan, banyak tugas sulit diterapkan
Sebenarnya pada 10 hari yang lalu, Amerika Serikat telah mengumumkan PHK terhadap lebih dari 1.300 pegawai Kementerian Pendidikan, yang telah memicu aksi demonstrasi. Meskipun pembubaran Kementerian Pendidikan Federal, memerlukan persetujuan mayoritas absolut lebih dari 60 suara di Senat, dan prosedurnya cukup rumit, namun langkah yang dilakukan oleh Donald Trump melalui perintah eksekutif dan pemecatan karyawan skala besar, telah membuat kondisi Kementerian Pendidikan dalam keadaan setengah lumpuh.