Survei: Hampir 30% PMA pernah jadi korban penipuan, kerugian capai NT$1,7 miliar
Jumlah PMA di Taiwan mencapai sekitar 800.000 orang. Survei yang dilakukan oleh organisasi nirlaba menunjukkan bahwa kesadaran mayoritas PMA terhadap konsep pencegahan penipuan dan pengelolaan keuangan masih kurang memadai. Hampir 30% dari mereka telah mengalami penipuan, seperti sindikat penipu yang berpura-pura mengaku sebagai kerabat atau teman yang butuh uang, pengiriman uang transnasional dan situs belanja palsu. Jumlah uang yang tertipu telah mencapai NT$1,7 miliar. Menanggapi hal ini, pihak LSM bekerja sama dengan bank, berharap dapat membangun kesadaran dan kewaspadaan di kalangan PMA untuk menghindari penipuan.
LSM dan bank bekerja sama bangun kewaspadaan PMA terhadap penipuan
Ada hampir 800 ribu PMA yang bekerja keras di Taiwan, berusaha menopang beban ekonomi keluarga mereka. Namun, karena kurangnya kesadaran tentang penipuan, mereka rentan terjebak dalam perangkap penipuan. LSM One-Forty melakukan survei terhadap PMA di seluruh Taiwan dan menemukan hampir 30 persen PMA pernah menjadi korban penipuan, dengan rata-rata setiap orang mengalami kerugian NT$7.995 dan kerugian total mencapai NT$1,7 miliar. Salah satu PMA yang telah bekerja di Taiwan selama 15 tahun bahkan pernah menerima kipas angin setelah membeli laptop secara daring.
PMA yang akan meninggalkan Taiwan dimanfaatkan kelompok penipuan
Hasil survei menunjukkan jenis penipuan yang paling umum dialami PMA adalah pinjaman dari teman atau keluarga palsu, diikuti transfer uang lintas negara, dan situs belanja palsu. Biro Investigasi Kriminal menyatakan dalam beberapa tahun terakhir, mereka menemukan kelompok penipuan membeli rekening bank PMA yang tak lama lagi meninggalkan Taiwan atau menipu mereka untuk menjadi kurir pencairan uang hasil penipuan.
Perawat migran terhambat bahasa saat bantu manula yang dirawatnya tertipu
Selain itu, banyak perawat migran menyaksikan manula yang mereka rawat menjadi korban penipuan. Namun, karena keterbatasan bahasa dan sulitnya mendapatkan informasi yang tepat tentang pencegahan penipuan, mereka tidak dapat membantu mencegahnya.
==Kevin Chen // Pendiri One-Forty==
PMA bisa menjadi pelindung para manula yang ditipu
Sebuah jaringan perlindungan yang sangat baik
==Lin Shu-li // Ketua Divisi Urusan Penanggulangan, Biro Investigasi Kriminal==
Kami akan menggunakan teknologi AI untuk membantu membimbing
Membuat bahasa kami dapat ditampilkan dalam berbagai bahasa ibu
Membuat PMA mudah mengakses informasi ini
Memperkuat kemampuan PMA dan manula yang dirawat mengenali penipuan
Menanggapi ini, One-Forty bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mendorong gerakan keuangan inklusif, dengan membuat panduan pencegahan penipuan dalam empat bahasa: Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Mereka juga membuat permainan papan dwibahasa dalam bahasa Indonesia dan Mandarin, guna meningkatkan kemampuan PMI dan manula yang dirawatnya mengenali penipuan, serta mempelajari pengetahuan keuangan guna membangun jaringan perlindungan dari penipuan.