Kelompok separatis Korsel luncurkan balon berisi brosur kecaman dan K-POP

Sebelumnya, Korea Utara mengirim, sejumlah balon berisi sampah, ke angkasa Korea Selatan. Sementara itu, kelompok separatis Korea Selatan, pada tanggal 6 juga melayangkan 10 balon berukuran besar ke angkasa Korea Utara, dimana di dalamnya, berisikan selebaran, yang mengecam rezim pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, termasuk USB yang berisikan drama klasik, dan uang Dolar Amerika Serikat.
Tanggal 6 Juni dini hari, kelompok separatis Korea Selatan melayangkan 10 balon ke Korea Utara untuk menyebarkan 200.000 selebaran yang mengecam rezim pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang disertai USB berisi drama klasik dan video penyanyi muda populer Korea Selatan serta uang kertas US$1 sebanyak 2.000 lembar.
Yoon Suk Yeol bersumpah tak akan tinggal diam dalam menghadapi ancaman Korut
Sejak akhir Mei, Korea Utara telah meluncurkan sekitar seribu balon berisi sampah dalam jumlah besar seberat 15 ton ke Korea Selatan. Pada saat yang sama, mereka juga mengirim gelombang radio untuk mengganggu sistem GPS global Korea Selatan. Dalam upacara peringatan para pejuang yang gugur dalam perang, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol menegaskan bahwa pemerintah Korea Selatan tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman dari Pyongyang.
Lawan aksi provokatif Korut, Korsel tangguhkan "Perjanjian Militer 919"
Guna melawan aksi provokatif Korea Utara, Korea Selatan telah menangguhkan "Perjanjian Militer 919" yang ditandatangani dengan Korea Utara pada 2018 dan melanjutkan latihan militer di sepanjang Garis Demarkasi Militer. Pesawat bom Amerika B-1B berpartisipasi dalam latihan militer udara gabungan antara Korea Selatan-AS tanggal 5. Analisis kantor berita Yonhap menunjukkan bahwa tujuan tentara AS meluncurkan bom berpemandu presisi JDAM adalah untuk menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi serangkaian aksi provokatif Korea Utara dalam bentuk balon berisi sampah.