Pabrik aluminium Kaohsiung meledak, 2 PMA asal Thailand meninggal

Ledakan terjadi di sebuah pabrik aluminium di Kaohsiung pada Sabtu pagi, menewaskan dua orang dan melukai enam lainnya. Kedua korban tewas adalah PMA Thailand. Dari apa yang diketahui, saat itu pabrik sedang mengisi cetakan, namun sistem kendali menunjukkan anomali di mana kapasitas cairan pendingin tidak mencukupi sehingga menimbulkan ledakan. Pabrik telah diperintahkan untuk menghentikan operasi.
Pabrik aluminium meledak, 2 PMA Thailand tewas, 3 alami luka bakar derajat 2
Kamera pengawas merekam detik-detik saat truk damkar dan ambulans tiba di pabrik aluminium di Zhongshan 2 Rd., Distrik Hunei, Kaohsiung. Ledakan di area pengisian cetakan pada Sabtu pagi menewaskan 2 orang dan melukai 6 orang karyawan, mencakup 3 orang Taiwan dan 5 PMA Thailand. Dua PMA Thailand meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit, sedangkan 3 PMA Thailand lainnya mengalami luka bakar derajat dua dan masih dirawat di rumah sakit.
==Saksi mata==
(Terdengar) keras sekali suara ledakan
Lalu saya keluar melihat di seberang sana ada asap hitam
Anomali sistem kontrol diduga menyebabkan kebocoran cairan aluminium
Lokasi insiden berdekatan dengan Tainan. Pemkot segera mengaktifkan mekanisme penanggulangan darurat dengan melarikan korban ke rumah sakit di Kaohsiung dan Tainan. Penyebab ledakan diduga karena tidak berfungsinya pengendali volume air pabrik, yang menyebabkan sejumlah cairan aluminium bocor dan meledak. Unit Pengawas Ketenagakerjaan MOL telah memerintahkan pabrik untuk berhenti beroperasi.
==Jou Deng-chuen // Kepala Departemen Ketenagakerjaan Kota Kaohsiung==
Diperintahkan untuk segera berhenti beroperasi
Untuk bagian pelanggaran pelaku usaha
Atas UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pasal 6 butir 1
Dikenakan denda maksimum NT$300.000
Ledakan sebabkan 2 tewas 6 cedera, pelaku usaha siap memikul tanggung jawab
Pelaku usaha meminta maaf atas insiden yang memakan 2 korban meninggal dan 6 cedera dan berkomitmen bahwa perusahaan akan membantu penyelidikan dan memikul tanggung jawab. Perusahaan ini tidak memiliki catatan kecelakaan kerja di masa lalu, namun diperiksa sebanyak 23 kali oleh Biro Perlindungan Lingkungan dengan total denda sebesar NT$60.000 karena pelanggaran polusi udara, kebisingan dan pembuangan limbah.