Kapten kapal ikan Donggang digebuk secara massal oleh ABK Indonesia
Sebuah insiden kekerasan terjadi saat kapal ikan Donggang Pingtung, Tenn Ming Yang 368 ditambatkan di pelabuhan Mauritius untuk menjalani reparasi. Kapten bermarga Lee yang berasal dari Taiwan digebuk oleh beberapa ABK Indonesia yang berada di atas kapal. Kasus ini terungkap setelah rekaman video tersebut beredar viral di internet. Perusahaan kapal menyatakan bahwa kapten menderita sejumlah luka di bagian wajah dan akan kembali ke Taiwan pada minggu ini.
Suasana di dalam kapal mencekam saat beberapa ABK adu mulut dengan kapten. Tiba-tiba ada yang menonjok wajah kapten, kemudian disusul oleh ABK lainnya. Kapten Lee tak berdaya melawan bahkan dipukuli hingga terpaksa minta maaf.
==Perwakilan perusahaan kapal==
(Kapten) telah dibawa ke RS untuk divisum
(Kondisinya saat ini parah tidak?) Sudah mendingan
Masih menderita bengkak kemerahan di bagian mata
ABK main tangan setelah acara perpisahan rekan kerja dihentikan oleh kapten
Kasus ini baru terungkap setelah rekaman video diunggah oleh ABK yang menyaksikan kejadian tersebut. Diketahui bahwa kapal ikan Donggang Pingtung "Tenn Ming Yang 368" berlabuh di Dermaga Louis di Mauritius tanggal 7 untuk direparasi. Tak puas atas perlakuan kapten, beberapa ABK Indonesia yang sedang berpesta miras dalam acara perpisahan rekannya yang segera mengakhiri kontrak kerjanya, tiba-tiba main tangan.
==Bapak Chen // Bukan kapten yang terlibat==
Beginilah manusia, kita baik terhadap mereka, mereka akan baik terhadap kita
Kita tidak baik sama mereka, mereka akan semakin jahat sama kita
Semua orang sama, begitu pula dengan orang Taiwan
Kapten alami luka di bagian wajah dan jalani perawatan, kembali pada minggu ini
Kapten yang terluka telah menjalani perawatan setempat dan diperkirakan akan kembali ke Taiwan minggu ini. Kapten senior lainnya mengatakan, berhubung ada banyak awak kapal, terlepas dari apakah mereka warga asing atau Taiwan, manajemen harus harus dilakukan secara hati-hati agar tidak memicu protes. Ditjen Perikanan telah mengirim petugas untuk menyelidiki dan jika terbukti, ABK yang terlibat kekerasan tersebut akan dilarang bekerja di kapal ikan Taiwan.