Demo pro-Palestina di banyak negara, 100.000 orang turun di jalan London

Tanggal 21 Sabtu lalu, sejumlah negara di dunia mengadakan demonstrasi pro-Palestina, sebanyak 100.000 demonstran turun ke jalan di London, Inggris. Sementara itu, beberapa orang di ibu kota Israel menuntut agar Hamas membebaskan para sandera. Menurut data dari Inggris, konflik di Gaza telah menimbulkan peningkatan drastis kasus kriminalitas kebencian.
Meneriakkan slogan sambil membawa papan semboyan, 100 ribu orang turun ke jalan di London Inggris pada tanggal 21 sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Banyak negara pro-Palestina tuding Israel menyerang orang tak bersalah
Banyak massa yang turun ke jalan pada banyak negara di dunia, seperti Jerman dan Austria di Eropa, Australia dan Thailand di Asia, Amerika Utara dan Kanada, pendemo menyerukan penghentian perang di Gaza dan menyatakan kemarahan terhadap Israel yang menyerang orang tak bersalah.
==Pendemo di Jerman==
Anak-anak bukan Hamas
Anak-anak bukan teroris
Rumah sakit bukan organisasi (militan)
Kamu tidak boleh menyerang mereka
Keluarga korban minta Hamas lepaskan sandera
Di sisi lain, demonstran di Philadelphia, AS membawakan papan foto meminta bantuan pemerintah AS agar sandera yang ditahan Hamas bisa pulang ke rumah. Pada saat yang sama, ratusan warga juga menuntut hal yang sama di Tel Aviv, Israel.
==Keluarga korban sandera==
Kami sama sekali kehilangan kontak
Kami tidak tahu apakah mereka masih hidup atau tidak
Sampai sekarang sudah dua minggu
Bentrokan Gaza memperdalam konflik etnis, kejahatan rasial melonjak
Bentrokan kedua kubu pendukung telah menimbulkan kejahatan rasial. Statistik kepolisian London menunjukkan, dibanding dengan tahun lalu, kejahatan anti-Yahudi telah meningkat sebanyak 1.353% dalam dua bulan terakhir di London, kejahatan Islamfobia juga meningkat 140%.
Prancis dan Kanada: Pelaku serangan RS Gaza tanggal 17 bukan Israel
Israel melakukan serangan terhadap sebuah masjid pada tanggal 22 dan mengklaim telah mematikan banyak anggota Hamas. Tetapi mengenai serangan rumah sakit Gaza tanggal 17, intelijen Perancis dan Kanada masing-masing mengeluarkan laporan penyelidikan yang menunjukkan pelakunya bukan Israel.