Jumlah “like” dan komentar Instagram sumber stres psikologis
發布時間:
更新時間:
Pemilik akun Instagram, media sosial berbasis gambar visual yang digemari banyak remaja, telah melampaui satu milyar orang sedunia. Tapi riset dewasa ini menemukan, banyak atau sedikitnya jumlah “like” dan komentar untuk postingan di podium berbagi kehidupan ini, malah menjadi sumber stres psikologis bagi banyak orang.
Instagram sembunyikan jumlah “like” untuk mengelak kecemasan
Agar pengguna bisa berekspresi dengan nyaman, Instagram meluncurkan eksperimen “menyembunyikan jumlah ‘like’” di enam negara, yakni Jepang, Australia, Selandia Baru, Italia, Irlandia dan Brasil, mendapatkan respons terpolarisasi dari pengguna.
Pengguna Instagram
Jumlah “like” adalah hal pertama yang dilihat
Kemudian barulah komentar
Pengguna Instagram
Jumlah “like” itu sebenarnya sangat tidak pribadi
Ambil contoh Instagram
Saya rasa ini akan membantu pengguna
Berhenti lebih lama di (aplikasi) Instagram
Tapi prasyaratnya adalah pengguna harus berkomentar
Dan bukan hanya menekan tombol “like”
Mencoba menciptakan lingkungan nyaman non-kompetitif
Sebenarnya, eksperimen tersebut telah diawali di Kanada oleh Instagram Mei lalu. Sekarang, pemilik akun hanya bisa melihat jumlah “like” untuk postingan pribadinya yang tidak terbuka untuk publik. Maksud menyembunyikan “like” adalah menciptakan suatu lingkungan non-kompetitif untuk disesuaikan pada perubahan psikologis pengguna.
Sosiolog Prancis // Hugon
Instagram telah memutuskan menyembunyikan jumlah “like”
Karena di media sosial lain yang mereka kenal
Telah muncul suatu gejala
Pengaruh jumlah “like” dan standar kepopulerannya
Ditilik dari data yang ada
Bagi pengguna media sosial
Adalah hal yang semakin tidak penting
Instagram sensor gambar tindakan menyakiti diri sendiri
Di lain pihak, untuk menjamin kesehatan fisik dan mental kaum remaja, Instagram sejak Februari lalu juga telah menyensor gambar-gambar tindakan menyakiti diri sendiri.
Editor: Maidin Hindrawan
