Marak aksi peniruan serangan acak MRT Taipei, polisi perketat keamanan
Insiden serangan acak di Taipei telah memicu efek imitasi. Kemarin, kereta THSR no. 833 dikabarkan telah ditaruh bahan peledak, untung hal ini cuma kabar burung. Seorang netizen yang menggunakan alamat IP Vietnam memposting artikel berisi pesan mengenai insiden yang lebih besar di Stasiun Kaohsiung. Akibatnya, orang yang meneruskan pesan tersebut ditangkap. Investigator menekankan bahwa mereka akan menyelidiki aksi ilegal secara ketat. Aparat kepolisian juga ditempatkan di seluruh Taiwan guna memperketat patroli.
Rumor teror di Stasiun Kaohsiung, penerus unggahan berhasil ditangkap
Tersangka dibawa oleh petugas Biro Investigasi untuk diperiksa. Setelah insiden serangan acak di Taipei, seorang warganet menggunakan IP Vietnam mengunggah artikel berisi pesan mengenai aksi yang lebih besar di Stasiun Kaohsiung pada tanggal 25. Artikel ini disebarkan oleh banyak orang. Pada tanggal 20, petugas menahan salah satu penyebar berinisial Chen melalui akun baru, dan penyelidikan masih terus dilakukan untuk menemukan pengunggah artikel.
Mengancam keselamatan publik, tersangka dibebaskan lewat jaminan NT$50.000
Chen ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana mengancam publik yang menimbulkan kepanikan. Setelah interogasi, ia dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$50 ribu. Polisi menekankan bahwa setiap postingan di internet memiliki jejak digital, dan pihaknya akan menindaki setiap ancaman tanpa toleransi.
Seorang wanita klaim THSR nomor 833 akan meledak, ternyata cuma kabar palsu
Pada tanggal 21, stasiun THSR Tainan menerima laporan seorang wanita mengenai dugaan bom di kereta. Polisi segera menutup area dan melakukan pemeriksaan. Setelah dipastikan aman, kereta kembali beroperasi dengan keterlambatan 10 menit. Wanita tersebut telah ditangkap karena melanggar hukum terkait ancaman terhadap keselamatan publik.
Pria Taichung ditahan karena memposting ancaman keselamatan publik di internet
Selain itu, seorang staf taman sains di kawasan sentral ditahan polisi karena diduga mengaku sebagai komplotan Zhang Wen di medsos dan mengancam akan melakukan aksi pembataian massal di MRT jalur Bannan.
Hati-hati konsekuensi hukum dari tindakan menyebarkan ancaman di internet
Kejaksaan mengimbau masyarakat agar tidak mengunggah, menulis komentar atau menyebarkan pernyataan apapun di internet yang mengancam keamanan publik agar tidak melanggar hukum dan menimbulkan kepanikan. Meskipun tindakan tersebut dilakukan sebagai lelucon, pelaku tetap harus mempertanggungjawabkannya secara hukum.
Keamanan Taipei Marathon ditingkatkan, 693 personel polisi siaga sepanjang acara
Setelah insiden, pemerintah menurunkan 693 personel polisi untuk menjaga keamanan acara Taipei Marathon yang diikuti puluhan ribu peserta pada hari Minggu. Mereka juga dilengkapi sarung tangan tahan sayat dan turniket untuk menghentikan pendarahan. Pihak perwenang juga akan mengirim pesan peringatan darurat melalui ponsel jika terjadi insiden yang sama di masa depan.
