Korsel anggap Taiwan bagian dari Tiongkok, MOFA kaji hubungan Taiwan-Korea
Terkait sistem kartu kedatangan elektronik Korea Selatan yang mencantumkan Taiwan sebagai "Taiwan, Tiongkok", Presiden Lai Ching-te hari ini menyatakan harapannya agar Korea Selatan menghormati keinginan warga Taiwan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyatakan akan meninjau kembali dan menyusun strategi untuk merespons perkembangan hubungan Taiwan-Korea Selatan.
Tindakan balasan? Li Yuan: Warga Korsel dapat membedakan Taiwan dan Tiongkok
Kartu kedatangan elektronik Korea Selatan mencantumkan Taiwan sebagai “Taiwan, Tiongkok”. Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyatakan akan meninjau kembali hubungan Taiwan-Korea Selatan dan menyusun strategi untuk merespons, dan apakah akan membalasnya dengan larangan kunjungan grup Korea segera menjadi sorotan. Menanggapi hal ini, Menteri Kebudayaan, Li Yuan menyatakan fungsi utama Kementerian Kebudayaan (MOC) adalah menampilkan identitas dan ciri khas budaya Taiwan, serta membedakan Taiwan dari Tiongkok.
==Li Yuan // Menteri Kebudayaan==
Ketertarikan warga Korea Selatan terhadap Taiwan
Sangat tinggi dalam dua tahun terakhir ini
Mereka juga bisa membedakan
Taiwan adalah Taiwan, Tiongkok adalah Tiongkok
Lai harap Taiwan-Korsel tetap bersahabat, dorong kerja sama di berbagai bidang
Li Yuan menambahkan bahwa pertukaran budaya antara Taiwan dan Korea jauh lebih pesat dibanding sebelumnya. Lembaga Konten Kreatif Taiwan (TCCA) baru saja menandatangani kontrak dengan grup terbesar Korea untuk memproduksi film dan serial televisi bertema Taiwan. Presiden Lai Ching-te menyatakan hubungan masyarakat Taiwan-Korea sangat erat, perdagangan juga sangat aktif. Ia berharap Taiwan dan Korea dapat mempertahankan hubungan persahabatan dan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
==Presiden Lai Ching-te==
Kami berharap Korea Selatan juga dapat menghormati keinginan rakyat Taiwan
Sehingga kedua negara dapat bekerja sama dan maju bersama
Serta menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan
Lai Ching-te kecam gangguan militer TPR terhadap Jepang+Korea tidak pantas
Menanggapi gangguan militer TPR baru-baru ini di sekitar Jepang dan Korea yang menaikkan ketegangan regional, Presiden Lai menyatakan tindakan tersebut sangat tidak pantas. Ia juga mengimbau agar Tiongkok menunjukkan tanggung jawabnya sebagai negara besar, menekankan bahwa perdamaian sangat berharga, perang tak ada pemenangnya, dan perdamaian hanya bisa terwujud lewat upaya bersama.
