159 tewas dalam kebakaran di Hong Kong, jemput cucu, warga lolos dari maut
Korban meninggal akibat kebakaran kompleks apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong telah mencapai 159 orang. Saat terjadi kebakaran, seorang pria berusia 71 tahun lolos dari kobaran api karena pergi menjemput cucunya, tapi istrinya yang tertinggal sendirian masih belum ditemukan. Wartawan Reuters mengabadikan momen memilukan saat pria tersebut memandang ke arah gedung terbakar, berteriak histeris dan menangis tersedu-sedu.
Media Reuters perlihatkan suasana pilu dan ratapan korban saat terjadi kebakaran
Kompleks apartemen Wang Fuk Court di Distrik Tai Po, New Territories, Hong Kong yang dilalap api selama 40 jam, kini hanya tersisa puing-puing hangus. Korban yang kehilangan rumah dan keluarganya diselimuti duka lara. Menyaksikan istrinya tak sempat melarikan diri, Bapak Wong yang sedang keluar menjemput cucunya saat terjadi kebakaran, meratapi kobaran api sambil berteriak histeris. Tangisan para korban mewarnai suasana pilu di lokasi.
==Anak Bapak Wong==
Bukan cuma kehilangan rumah saja
Ini hanya masalah kecil
Tapi yang lebih penting lagi adalah
Ia (ayah saya) turut kehilangan keluarganya
Kami semua sudah kehilangan keluarga kami
Materi mudah terbakar diganti polikarbonat tahan api, tragedi maut tetap terjadi
Sebelum pensiun, Bapak Wong adalah seorang mandor konstruksi sekaligus memegang lisensi reparasi. Ia selalu mencemaskan keamanan gedung dan menentang proyek renovasi, karena ia tahu bahwa material yang digunakan mudah terbakar, maka ia mencopot papan styrofoam di jendela dan menggantinya dengan bahan polikarbonat tahan api serta menyemprotkan air ke tembok luar setiap hari, tapi nahasnya tragedi tetap terjadi.
==Ibu Wan // Penghuni kompleks Wang Fuk Court==
Rumah ini sudah dibeli selama 20 tahun lebih
Semua harta kami habis dipakai untuk membeli rumah ini
Sekarang semuanya lenyap dibakar api
Nasib kami bagaimana?
Tak terdampak api, penghuni Paviliun Wang Chi diizinkan pulang ambil barang
Tanggal 3, Paviliun Wang Chi sebagai satu-satunya bangunan yang tidak terbakar, dibuka untuk pertama bagi warga untuk mengambil barang mereka. Lokasi kejadian dipenuhi karangan bunga untuk mengenang para korban yang tewas dalam insiden fatal ini.
