Angin monsun timur laut berkelanjutan, hari melaut nelayan di Taitung berkurang
Frekuensi serangan taifun dan angin monsun timur laut yang berkelanjutan pada tahun ini membuat durasi menangkap ikan para nelayan di Taitung berkurang drastis dan berdampak pada hasil panen. Meskipun pemerintah telah memberikan insentif, nelayan menilai jumlahnya masih belum cukup untuk menanggung biaya bahan bakar dan gaji ABK migran.
Nelayan: Kompensasi dan hasil tangkapan tak cukup membayar BBM+gaji ABK
Di pasar lelang Asosiasi Nelayan Fukang, hasil tangkapan tampak menurun signifikan. Akibat angin monsun timur laut yang berkelanjutan, nelayan melaut kurang dari 20 hari dalam dua bulan terakhir. Penurunan tangkapan memicu kenaikan harga ikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nelayan mengatakan, walau harga ikan naik, pendapatan menurun 20-30%. Kementerian Pertanian memberikan insentif istirahat melaut NT$20-200 juta per tahun bagi masa istirahat 90 hari sesuai kapasitas kapal, namun dana tersebut tidak mencukupi gaji ABK asing dan kebutuhan keluarga. Para nelayan berharap pemerintah dapat mengevaluasi kembali mekanisme insentif.
