Banjir bandang Indonesia, Thailand dan Malaysia, korban tewas lampaui 400 orang
Sejumlah kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand dan Malaysia dilanda banjir dan longsor akibat hujan deras berkelanjutan. Jumlah korban tewas telah melampaui 400 orang. Walau pemerintah telah melakukan upaya tanggap darurat, sebagian desa terpencil masih belum terjangkau oleh kiriman pasokan. Cuaca buruk di lokasi juga mempersulit upaya pengiriman materi.
Banjir+tanah longsor, kondisi alam di Sumatra Utara menyayat hati
Dilihat dari udara, desa-desa di Provinsi Sumatra Utara tampak terendam lumpur kuning. Hujan deras selama beberapa hari memicu banjir dan tanah longsor. Tim BASARNAS berpacu melawan waktu untuk merebut kembali nyawa dari tangan maut, namun mereka terus menemukan lebih banyak jenazah yang tertimbun tanah. Sementara penyintas di berbagai wilayah kini kehilangan tempat tinggal dan bahkan kesulitan mendapatkan makanan.
Korban tewas di Indonesia meningkat jadi 303 orang, akses bantuan terhambat
Bantuan untuk menangani kebutuhan mendesak dari pemerintah dinilai lambat. Kepala desa setempat terpaksa membangun dapur umum sederhana guna mengatasi makanan pokok sehari-hari para korban. Namun, ia mengakui bahwa hingga saat ini mereka belum menerima bantuan medis apa pun dari pemerintah. Jumlah korban meninggal yang diumumkan oleh pemerintah telah naik menjadi 303 orang. Meskipun pemerintah telah mengerahkan pesawat pengangkut bantuan menuju daerah terpencil, kondisi cuaca buruk dan terputusnya akses transportasi membuat bantuan sulit menjangkau lokasi.
Banjir di Thailand tewaskan 162 orang, air bersih menjadi komoditas langka
Tak hanya Indonesia, Malaysia dan Thailand juga dilanda hujan deras selama satu minggu, mengakibatkan total 162 korban jiwa di Thailand. Meskipun air banjir mulai surut, pekerjaan pemulihan pasca bencana baru mau dimulai. Kebutuhan dasar seperi air bersih menjadi barang langka di wilayah terdampak, dan warga terpaksa antre untuk mendapatkannya.
