24H直播

Banjir di Bali renggut 18 jiwa, pakar: Akibat eksploitasi lahan berlebihan

發布時間: 更新時間:

Sejak awal tahun ini, banjir bandang melanda berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia. Hujan deras di Pulau Bali bulan lalu menyebabkan bencana yang menewaskan 18 orang. Pakar menilai, salah satu penyebab parahnya bencana kali ini adalah komersialisasi sektor pariwisata lewat eksploitasi lahan berlebihan, yang akhirnya menghilangkan fungsi konservasi tanah dan air.

Bencana banjir tragis di Bali menyebabkan bangunan hancur, tewaskan 18 korban

Hujan deras di Bali bulan September lalu memicu banjir bandang dan merenggut setidaknya 18 jiwa. Pakar menunjukkan, bencana parah kali ini bukan hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam sekejap, namun juga akibat eksploitasi lahan berlebihan.

Dikorbankan demi sektor pariwisata, lahan kehilangan peran fungsionalnya

Bali selalu menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara, yang turut mendongkrak ketersediaan lapangan kerja dan pendapatan lokal. Namun, hal ini juga memicu eksploitasi lahan secara ekstensif. Banyak lahan pertanian dan hutan digarap untuk membangun gedung, sehingga perannya dalam konservasi tanah dan air hilang.

Eksploitasi lahan+pembuangan sampah lemahkan fungsi lahan tangkal banjir

Sistem pembuangan sampah setempat juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Dari 4.200 ton sampah yang dihasilkan per hari di Bali, hanya separuhnya yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sisanya sering mengalir ke sistem drainase akibat kurangnya penanganan terkoordinasi, mengakibatkan pipa air tersumbat. Walau pemda telah mengumumkan pemberdayaan kawasan lainnya untuk mengatasi masalah ini, pakar khawatir hal ini hanya akan semakin melemahkan fungsi lahan dalam mengendalikan banjir.
 

您的參與,
讓公共服務更完整!
閱讀、按讚,就能客製您的專屬推薦新聞
本網站使用 Cookie 技術提升體驗,詳見服務條款。繼續瀏覽即代表同意上述規範。