Indonesia kembali gelar demonstrasi, mahasiswa luncurkan aksi unjuk rasa
Selang dua bulan setelah demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri, mahasiswa Indonesia kembali menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta kemarin, memprotes kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang genap berusia satu tahun, terutama kebijakan program makan bergizi gratis yang dianggap paling gagal oleh publik karena menimbulkan beberapa insiden keamanan pangan. Pengunjuk rasa menuntut pemerintah melakukan evaluasi kebijakan secara menyeluruh.
Genap setahun, pemerintahan Prabowo dikritik ormas dalam aksi konfrontasi
Demonstran terlibat konfrontasi dengan polisi. Sambil mengangkat spanduk dan meneriakkan slogan, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aksi demonstrasi melakukan orasi di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada tanggal 20 Oktober. Aksi ini digelar untuk mengkritik pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang genap berusia satu tahun. Para demonstran melontarkan sejumlah tuntutan, salah satunya adalah menghentikan kriminalisasi dan membebaskan semua orang yang ditahan karena demonstrasi beberapa waktu lalu.
Kasus keracunan makanan program MBG, pemerintah diminta lakukan retrospeksi
Selain itu, beberapa orator juga menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selama ini telah menimbulkan sejumlah kasus keracunan makanan pada siswa dan isu penggelapan dana serta kondisi pendidikan nasional yang dinilai belum berpihak sepenuhnya pada masyarakat awam.
Pemerintah tak utus perwakilan untuk dengar aspirasi, demonstran merasa kecewa
Menjelang akhir demonstrasi, massa menyatakan kekecewaannya karena Istana Kepresidenan tidak mengirim perwakilan untuk mendengar dan menanggapi aspirasi mereka. Tampaknya, api demonstrasi akan membara untuk beberapa saat lagi bila pemerintah tidak sungguh-sungguh mendengar kritikan rakyat dan melakukan pembenahan menyeluruh.
