Populasi turun 21 bulan berturut-turut, "Bayi Hari Nasional" berkurang
Dulu banyak orang tua merencanakan melahirkan "Bayi Hari Nasional", namun pada saat penurunan natalitas semakin serius, kecenderungan tersebut semakin langka. Hingga pagi ini hanya lima bayi lahir. Jumlah kelahiran September lalu mengalami penurunan lebih dari 3.000 banding periode yang sama tahun lalu. Dengan ini, Taiwan telah mencatat penurunan pertumbuhan populasi selama 21 bulan berturut-turut.
Bayi yang lahir pada 10 Oktober dini hari ini menjadi salah satu "Bayi Hari Nasional" yang semakin langka. Hingga pagi 10 Oktober, tercatat hanya lima bayi lahir. Menurut data Kementerian Dalam Negeri, jumlah kelahiran pada September tahun ini mencapai 8.603, turun 3.189 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah kelahiran selama tiga kuartal pertama tahun ini menurun 16.000 dibandingkan tahun sebelumnya, mengisyaratkan semakin seriusnya penurunan natalitas. Taiwan juga mencatat penurunan pertumbuhan populasi selama 21 bulan berturut-turut, dengan populasi usia 65 tahun ke atas mencapai 19,8%, mendekati titik 20% yang berarti masyarakat super lansia.
