Aktris virtual, Tilly Norwood tampil perdana dalam Festival Film Zurich
Kecerdasan Buatan, AI, kini mengancam dunia hiburan! Aktris virtual Tilly Norwood mengadakan penampilan debutnya di Festival Film Zurich baru-baru ini, menggemparkan industri perfilman dengan wujud realistisnya. Asosiasi Screen Actors Guild mengkritik rumah produksi menggunakan karya nyata untuk melatih AI tanpa persetujuan atau kompensasi, dan menganggapnya telah melanggar hukum dan etika.
Walau cuma hasil rekayasa virtual, karakter Tilly Norwood telah memikat penonton. Ia memulai penampilan perdananya lewat klip berdurasi dua menit sejak Juli lalu. Hebatnya lagi, semua klip ini dirancang dengan teknologi AI (kecerdassan buatan), mulai dari naskah hingga konten visual. Ke-16 aktor virtual dalam klip memukau industri perfilman dan televisi dengan ekspresi alami mereka.
Terpikat, agen layar lebar tengah bernegosiasi untuk teken kontrak dengan Tilly
Particle6, selaku perusahaan yang menciptakan Tilly, didirikan oleh seorang aktor-produser Belanda. Hadir di acara Festival Film Zurich, ia menyatakan, ada beberapa agensi yang tertarik untuk bekerja sama dengan Tilly. Kontrak pertama oleh aktris virtual pada industri layar lebar mungkin akan segera teralisasi.
Aktris virtual memulai penampilan perdananya, bintang film Hollywood terancam
Sosok Tilly memicu kontroversi. Tanggal 7, Asosiasi SAG (Screen Actors Guild) Amerika Serikat mengecam rumah produksi karena menggunakan karya aktor profesional untuk melatih AI tanpa izin dan remunerasi, yang dinilai mengancam mata pencaharian mereka. Namun, pihak kreator membantah kritik tersebut, menekankan bahwa banyak orang cenderung memiliki konotasi negatif terhadap isu AI.
==Emma Jones // Kritikus perfilman==
Eline Van der Velden selaku kreator Norwood
Memberi bantahan dengan berkata
Saya tidak merasa teknologi AI dapat menggantikan manusia
Melainkan akan menjadi sebuah alat perancang baru
Karya yang diperankan aktor AI dipertanyakan, industri perfilman terimbas
Walau ada kritikus mempertanyakan nilai artistik aktor virtual dan ketidakmampuannya dalam menggantikan manusia, industri layar lebar rata-rata memprediksi bahwa aktor AI akan muncul dalam jumlah besar dan menimbulkan dampak signifikan terhadap industri perfilman dan televisi.
