Guru TK Changhua diduga lakukan penganiayaan dan kekerasan seksual pada anak
Sebuah TK di Changhua dilaporkan terlibat kasus penganiayaan dan kekerasan seksual pada anak, dengan total 158 kasus dalam 10 hari. Orang tua korban mengecam bahwa pemda tidak menjatuhkan sanksi kepada pihak sekolah. Investigasi sebanyak 2 kali, hasilnya juga tidak konsisten dan berbeda jauh.
Diperlakukan tak senonoh oleh guru, bocah menangis dan sembunyi di bawah meja
Mendapat perlakuan tak senonoh dari guru, anak TK ini menangis histeris saat bajunya mau diganti. Bukan hanya itu saja, anak-anak lain di sekolah yang sama juga dilaporkan ketakutan hingga bersembunyi di bawah meja dan enggan ke sekolah. Tanggal 2, orang tua murid serentak melaporkan ulah biadab guru tersebut.
==Orang tua korban==
Saat mandi, tidak mengizinkan (saya) melepaskan celana
Lalu kedua kakinya dijepit erat-erat
Dan terus mengatakan bahwa pantatnya sakit
Baru kemudian kami menemukan luka di alat vitalnya
==Orang tua korban==
Perlahan-lahan anak (saya) menceritakan beberapa kejadian
Guru menarik tangan saya dan membanting saya ke dinding
Seorang teman sekelas dikunci di WC oleh guru tersebut
Hasil investigasi: Staf lancarkan aksi bejatnya sebanyak 158 kali dalam 10 hari
Hasil penyelidikan menemukan bahwa pengasuh melakukan aksi bejat sebanyak 158 kali dalam 10 hari. LSM yang membantu dalam kasus ini mengkritik bahwa standar kedua kali investigasi tidak konsisten dan sulit dipahami, mulai dari tidak ada bukti langsung hingga dugaan pelanggaran serius.
==Xu Ya-ren // Direktur Eksekutif Yayasan Jing Chuan==
TK semi-publik ini harus segera ditutup
Dikeluarkan dari mekanisme semi-publik
Jika tidak, banyak orang tua akan beranggapan
Bahwa ini adalah TK yang disetujui dan diakui oleh pemerintah
Orang tua ingin akses rekaman CCTV, tapi ditolak berulang kali oleh pihak sekolah
Orang tua juga mengkritik bahwa pihak taman kanak-kanak (TK) berulang kali menolak permintaan akses rekaman CCTV, dan berharap otoritas bidang pendidikan melakukan intervensi. Menanggapi hal ini, Pemkab Changhua menyatakan telah menghukum dan menghentikan oknum dari jabatannya selama tiga tahun, sedangkan TK dilarang merekrut murid selama satu tahun. Hal terkait hak orang tua untuk mengakses rekaman CCTV telah dilaporkan ke Biro Pendidikan Nasional, dan akan ditangani sebagaimana mestinya.
