Pengeboman Israel di Gaza tewaskan 64 jiwa, warga Palestina terpaksa mengungsi

Israel kembali melancarkan serangan total terhadap Gaza, mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk sepenuhnya memusnahkan Hamas. Pengeboman dahsyat menyebabkan sedikitnya 64 orang meninggal dan memaksa warga Palestina untuk mengungsi ke selatan. Hampir dua tahun perang Israel-Palestina, jumlah korban tewas Palestina telah melampaui 65.000 jiwa, mendorong Uni Eropa untuk pertama kalinya mengumumkan akan mempertimbangkan sanksi terhadap Israel.
Puluhan ribu warga mengungsi ke selatan, kekurangan pasokan memburuk
Asap tebal mengepul dari Kota Gaza di tengah pengeboman terdahsyat dari pesawat tempur Israel sejak pecahnya perang. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 64 orang meninggal, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Militer Israel menyebarkan selebaran yang memerintahkan evakuasi warga sipil ke selatan Jalur Gaza dan membuka Jalan Salah al-Din dalam waktu 48 jam. Hal ini memaksa puluhan ribu penduduk mendorong gerobak, mengendarai sepeda motor, atau berjalan kaki membawa barang-barang yang tersisa ke selatan. Antrean terpantau membentang hingga berkilo-kilometer.
PBB kecam "pengasingan paksa", Israel klaim operasi untuk memusnahkan Hamas
PBB mengecam aksi ini sebagai "pengasingan paksa" dan mengingatkan bahwa kamp-kamp pengungsi di selatan sudah penuh dan kekurangan makanan dan air. Israel, sementara itu, mengklaim bahwa operasi tersebut bertujuan untuk memusnahkan Hamas dan membebaskan para sandera yang masih ditahan.